Berita Jepang | Japanesestation.com

Musim dingin di Jepang identik dengan hidangan nabe, sajian berkuah yang disukai banyak orang untuk menghangatkan tubuh. Di antara berbagai jenis nabe, Suppon atau kura-kura bercangkang lunak, dianggap sebagai yang paling elegan dan mewah.

Suppon telah lama menjadi makanan favorit di istana kekaisaran di Asia, termasuk di Istana Kekaisaran Kyoto selama berabad-abad. Tradisi menikmati kura-kura bercangkang lunak di Jepang sudah ada sejak abad ke-1, sementara di Cina sejarah ini bahkan kembali hingga 5000 tahun. Kelezatan dan nilai historisnya membuat suppon dihargai sebagai salah satu kuliner istimewa.

Selain kelezatan, suppon juga terkenal karena manfaat kesehatannya. Di masa Cina kuno, suppon dianggap setara dengan obat dan kepercayaan ini diadopsi oleh Jepang. Daging dan sup kura-kura ini kaya akan nutrisi, sehingga dokter di Jepang merekomendasikan sup kura-kura untuk pasien kanker stadium akhir. Kandungan kolagen dan zat gelatin di dalamnya dipercaya dapat meningkatkan stamina seksual pria, meskipun tidak dianggap sebagai afrodisiak.

Suppon Nabe Biasa dimakan Oleh Orang Jepang Saat Musim Dingin (Website/Medium)
Suppon Nabe Biasa dimakan Oleh Orang Jepang Saat Musim Dingin (Website/Medium)

Suppon hampir tidak menyisakan limbah dalam proses persiapannya. Bagian yang tidak bisa dimakan hanya cangkang keras, kuku, tulang kaki, dan kandung kemih. Penyajiannya melibatkan proses yang cukup unik; leher kura-kura dipotong saat masih hidup dan darahnya dikumpulkan serta dicampur dengan sake. Hati kura-kura kadang dimakan mentah. Tubuhnya kemudian dipotong-potong dan direbus dalam nabe bersama sayuran. Dagingnya memiliki tekstur lembut dan rasa yang mirip dengan ayam, sementara kulitnya tebal, lembut, dan penuh kolagen yang baik untuk kulit.

Dalam budaya Jepang, suppon sering ditemukan di sawah. Di samping kehadirannya di alam, suppon juga menjadi bagian dari ekspresi bahasa. Misalnya, ungkapan “Tsuki (bulan) to suppon” yang berarti “seperti langit dan bumi” atau perbedaan yang sangat besar, dan “dia seperti suppon” yang berarti “dia adalah orang yang gigih.”

Saat ini, suppon dapat dinikmati di restoran washoku, restoran yang menyajikan masakan tradisional Jepang. Namun, harga suppon sangat mahal, sehingga biasanya disantap ketika seseorang membutuhkan peningkatan energi. Kelezatan dan manfaat kesehatannya membuat suppon tetap menjadi pilihan istimewa bagi mereka yang mencari hidangan nabe yang elegan dan bergizi tinggi.