Berita Jepang | Japanesestation.com

Gempa bumi yang melanda Semenanjung Noto pada 1 Januari lalu telah menyebabkan menyebabkan kerusakan besar terutama di Prefektur Ishikawa, dan juga menimbulkan dampak besar di beberapa bagian Prefektur Toyama dan Niigata.

Gempa yang telah menewaskan sekitar 230 jiwa ini juga membuat reputasi dan pariwisata secara keseluruhan di wilayah tersebut terpuruk seiring menurunnya jumlah wisatawan ke Ishikawa, Toyama, Niigata, dan Fukui. Meskipun begitu, dalam rangka menyambut liburan musim semi, beberapa tempat wisata populer di Noto akan mulai kembali dibuka.

Observatorium di Kota Suzu

Observatorium di Kota Suzu (NHK)
Observatorium di Kota Suzu (NHK)

Sebuah observatorium di Kota Suzu, Prefektur Ishikawa, bersiap dibuka untuk pertama kalinya sejak gempa di Semenanjung Noto pada Hari Tahun Baru. Meskipun observatorium tersebut selamat dari gempa tanpa kerusakan, kota tersebut hancur. Manajer observatorium, Tone Shuichi, memutuskan untuk tetap menutup fasilitas tersebut.

Namun Tone mengatakan bahwa pekerja konstruksi dan sukarelawan baru-baru ini mampir ke observatorium untuk beristirahat dan menikmati pemandangan Laut Jepang dari Tanjung Suzu.

Tone dan timnya kemudian membersihkan observatorium dan mengisi kembali toko suvenir untuk mempersiapkan pembukaan kembali pada tanggal 27 April nanti, yang menandakan awal liburan musim semi.

Tone mengatakan dia ingin masyarakat melihat keindahan Noto dan tidak hanya memikirkan gempa bumi dan kerusakan yang diakibatkannya.

Perahu Wisata di Kota Shika

Perahu wisata di Noto Kongo yang tidak mengalami kerusakan (NHK).
Perahu wisata di Noto Kongo yang tidak mengalami kerusakan (NHK).

Sementara itu di tempat lain, persiapan sedang dilakukan untuk mengembalikan perahu wisata di Noto Kongo tepat pada liburan musim semi. Sejak gempa terjadi, perahu-perahu tersebut tidak lagi berfungsi 

Noto Kongo merupakan pantai yang indah dengan serangkaian tebing berbatu yang curam. Perahu wisata biasanya mulai beroperasi pada bulan Maret setiap tahunnya, namun tsunami yang dipicu oleh gempa merusak dua dari tiga perahu dan memaksa pemiliknya untuk menunda dimulainya musim.

Operator perahu mengatakan bahwa ketiga perahu yang tidak rusak akan mulai melakukan perjalanan tepat pada liburan musim semi, dan para pekerja kini mengecat ulang perahu tersebut untuk mempersiapkan kedatangan para pengunjung.

Kidani Shigeyuki, operator Noto Kongo Pleasure Boat, mengatakan dasar laut di daerah tersebut diperkirakan naik 20 sentimeter akibat gempa, namun kedalamannya cukup untuk perahu beroperasi.

Kidani berkata, "Kami akan senang jika masyarakat yang kembali ke kampung halamannya untuk liburan musim semi juga menaiki perahu dan menemukan ketenangan pikiran."

Namun objek wisata lainnya yang populer, seperti Goa Ganmon, di Noto Kongo telah ditutup karena batu-batu berjatuhan akibat gempa bumi, dan pemerintah prefektur mengatakan tidak ada prospek untuk membukanya kembali.