Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang influencer asing yang dikenal di dunia maya sebagai “Sigma Boy”, telah memicu kritik luas di Jepang setelah beredarnya konten video yang menunjukkan perilakunya yang mengganggu di sistem transportasi umum di Tokyo.

Dengan hampir satu juta pengikut di Instagram, “Sigma Boy” telah didokumentasikan melakukan kegiatan seperti memainkan musik keras dari speaker portabel besar dan berakrobat, termasuk salto di kereta yang penuh sesak dan peron stasiun.

Sejak kedatangannya di Jepang, “Sigma Boy” telah mengunggah video-video tingkah lakunya di berbagai jalur transit, termasuk Jalur JR Yamanote yang sibuk dan Tokyo Metro. Video-video ini sering kali menggambarkan dirinya yang tiba-tiba mengaktifkan pengeras suara untuk menyetel musik keras-keras di gerbong yang penuh sesak, sehingga menimbulkan reaksi kebingungan dan kekesalan dari sesama penumpang. Dalam satu skenario yang berulang, dia terlihat keluar dari kereta ke peron dan kemudian melakukan salto di dekat para penumpang lainnya.

Penyebaran video-video ini di berbagai platform media sosial telah mendapat kecaman dari para pengguna di Jepang dan pemirsa internasional. Banyak yang mengungkapkan kemarahan dan frustrasi atas pengabaian terhadap etika publik dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada para penumpang biasa. Komentar seperti "Tangkap dia," "Usir dia," dan "Dia harus segera ditangkap dan dideportasi!" mencerminkan ketidaksetujuan publik, mencerminkan keresahan para pengguna media sosial.

"Sigma Boy" sebelumnya telah membagikan konten-konten serupa dari negara lain, yang mengindikasikan pola pengabaian norma-norma budaya demi mengejar perhatian online. Tindakannya telah memicu perbincangan yang lebih luas tentang tanggung jawab influencer media sosial, terutama warga negara asing yang berkunjung ke Jepang, untuk menghormati etiket dan norma setempat.

Sumber: Encount, Instagram