Di Jepang, mulai dari pertengahan Desember, semua orang mulai mengirimkan nengajo「年賀状」, kartu pos Tahun Baru untuk teman-teman, kerabat dan kolega. Menurut tradisi, nengajo harus sampai pada alamat yang dituju pada tanggal 1 Januari, dan jika kartu pos ditandai dengan kata nengajo dan jika kita mengirimkan nengajo tepat waktu (biasanya sebelum tanggal 25 Desember), Kantor Pos Jepang menjamin kartu pos tersebut akan sampai tepat waktu. Karena hampir semua orang Jepang mengirimkan puluhan nengajo, maka Kantor Pos akan menyewa tenaga paruh waktu untuk membantu mereka mengirimkan seluruh nengajo ini pada tanggal 1 Januari.
Tradisi mengirimkan nengajo ini merupakan tradisi yang sangat tua, dimulai dari Periode Heian. Kebiasaan ini menjadi kebiasaan yang populer pada tahun 1871, ketika layanan pos didirikan. Beberapa tahun kemudian, kantor pos mulai menjual kartu pos cetakan dan jumlah nengajo tumbuh begitu cepat sehingga pada tahun 1899 kantor pos mulai menangani nengajo secara terpisah dari bentuk korespondensi lainnya.
Sejak tahun 1950-an, muncul kartu pos nengajo yang dicetak dengan nomor undian, dijual oleh Menteri Pos. Nengajo jenis itu masih digunakan hingga hari ini, dengan undian yang diselenggarakan setiap tanggal 15 Januari. Nengajo dengan nomor undian itu sangat laku dan dapat terjual hingga beberapa miliar lembar per tahunnya.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kartu pos tradisional mulai digantikan oleh elektronik nengajo (dikirim melalui e-mail atau melalui telepon selular), dibuat bahkan juga dengan nomor undian, dan populer terutama untuk generasi muda. Tentu saja, untuk para pejabat, guru atau rekan bisnis, penggunaan nengajo dalam bentuk kartu cetakan tradisional masih lebih disukai.
source : muza-chan.net