Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang pada hari Selasa (29/3) ini menandai peringatan 23 tahun serangan gas beracun yang fatal di kereta bawah tanah Tokyo. Sekitar 20 staf Tokyo Metro di stasiun kereta bawah tanah Kasumigaseki di jalur Hibiya mengadakan acara mengheningkan cipta sejenak pada pukul 8 pagi untuk mengingat dua mantan rekannya yang tewas dalam serangan itu. Layanan peringatan juga diadakan di lima stasiun kereta bawah tanah lainnya.

Secara keseluruhan, 13 orang meninggal dan 6.300 orang sakit setelah sekte Aum Shinri-kyo melepaskan gas syaraf sarin atau di lima kereta bawah tanah saat melakukan serangan gas saat jam sibuk pada tanggal 20 Maret 1995. Tiga belas anggota Aum, termasuk pemimpinnya bernama Shoko Asahara, mendapat hukuman mati, sementara yang lainnya menjalani hukuman penjara. Buronan terakhir ditangkap pada tahun 2012.

Awalnya, polisi Jepang melaporkan serangan itu merupakan sebagai cara pemujaan untuk mempercepat kiamat. Namun Jaksa mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah upaya mereka untuk menjatuhkan pemerintah dan mengangkat Asahara sebagai "kaisar" Jepang.

Memperingati 23 Tahun Kasus Gas Sarin di Stasiun Kereta Tokyo yang Memakan Banyak Korban
Mengheningkan Cipta di Hibiya Line (image : Japan Today)

Lima penganut yang di antaranya adalah seorang dokter senior dan beberapa fisikawan, membuang paket berisi sarin di kereta api pada saat jam sibuk. Gas saraf yang sangat beracun sehingga satu tetes saja dapat membunuh seseorang, gas ini menguap selama beberapa menit berikutnya ketika ribuan komuter tanpa sadar naik dan turun di setiap kereta.

Perkumpulan Aum tidak pernah resmi dibubarkan. Meski demikian, mereka bangkrut karena harus melakukan pembayaran kerusakan besar-besaran untuk korban kejahatannya.

(featured image : Daily Star)