Berita Jepang | Japanesestation.com

Para peneliti di Jepang telah mengembangkan teknik tangan kosong untuk dengan mudah mengupas buah kiwi, persik, pir, dan buah-buahan lainnya.

Satu-satunya kekurangan dalam proses menarik ini adalah bahwa perlu waktu beberapa hari untuk menyiapkan buah.

Metode tanpa pisau ini dibuat oleh Fruit Tree Research Center of the Shizuoka Prefectural Research Institute of Agriculture and Forestry.

Para peneliti mengatakan metode pengupasan dengan tangan ini mempertahankan bentuk dan warna buah-buahan dan menjaga permukaan buah halus dan mengkilap.

Dikatakan juga metode ini dapat memotong biaya pemotongan dan mengurangi jumlah bagian yang dapat dimakan yang biasanya terbuang bersama kulitnya.

Jepang Kembangkan Metode Sederhana Untuk Mengupas Buah Dengan Tangan Kosong
Satoru Murakami menunjukkan apel yang bisa dikupas dengan tangan kosong di Fruit Tree Research Center of the Shizuoka Prefectural Research Institute of Agriculture and Forestry. Gambar oleh Asahi

"Metode baru ini berguna dalam memproses buah-buahan untuk topping kue dan permen yang mengandung buah utuh," kata Satoru Murakami, 40, peneliti senior disana. “Saya berharap ini akan memungkinkan untuk terciptanya produk-produk mengesankan berbahan dasar buah yang belum pernah dibuat sebelumnya.”

Menggunakan metode ini, buah-buahan pertama kali diberikan ethylene, hormon tanaman yang membuat buah matang, dan kemudian direbus dalam air pada suhu 95 derajat atau lebih selama 30 detik. Setelah itu, mereka ditempatkan di air dengan es.

Buah-buahan yang terproses kemudian bisa dikupas hanya dengan menggosok lembut bagian kulitnya menggunakan telapak tangan.

Untuk mengembangkan metode parboiling ini, Murakami melakukan percobaan menggunakan buah kiwi Rainbow Red tiga tahun lalu. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar buah yang terpapar ethylene selama satu hari penuh dalam wadah dapat dikuliti dengan tangan, tidak demikian dengan yang tidak terolah.

Murakami juga menguji teknik ini pada kesemek Fuyugaki dan menemukan bahwa mereka dapat dengan mudah dikupas dengan tangan setelah terpapar ethylene selama 60 jam dalam sebuah wadah yang kemudian di-parboiling.

Percobaan serupa menggunakan pir, pir Jepang ‘nashi’, loquat, persik, alpukat dan buah-buahan lainnya telah terbukti berhasil. Tetapi beberapa spesies apel tidak bisa dikupas dengan metode ini, menurut mereka.

Para peneliti akan terus mempelajari proses ethylene pada buah-buahan lainnya.

Penelitian ini telah dilakukan sejak 2016 sebagai bagian dari proyek Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan untuk mengembangkan teknologi inovatif.

Pada bulan Maret tahun ini, temuan ini telah dipresentasikan pada konferensi Japanese Society for Horticultural Science, dan permohonan paten telah diajukan untuk teknik baru tersebut.