Hampir semua orang tahu bahwa sakura adalah bunga khas Jepang meski bukan bunga nasionalnya. Bunga berwarna merah jambu yang begitu menawan ini sangat dicintai rakyat Jepang karena memiliki banyak keunikan, lho! Apa saja? Pada zaman dahulu, bunga sakura yang umum ditemukan ialah sakura yang mekar di daerah gunung. Bunga ini disebut Yamasakura. Namun, pada akhir masa Edo, mulai berkembang sakura baru, yakni Someiyoshino. Akhirnya, sakura jenis ini menyebar ke setiap wilayah yang ada di Jepang. Apakah kamu berpikir bahwa bunga sakura hanya indah saat dipandang? Tahukah kamu, bunga sakura tak hanya dilihat oleh mata. Buah, bunga, dan daunnya bisa dimakan! Sakuramochi adalah kue tradisional Jepang yang dibungkus dengan daun sakura. Dan, bunga sakura ini mekar pada bulan Maret hingga April. Orang Jepang memiliki tradisi sendiri untuk menyambut mekarnya bunga sakura. Ada festival Hanami. Biasanya, sebuah keluarga akan pergi piknik sambil menikmati indahnya bunga sakura. Asyik, ya? Sakura juga disebut dalam karya sastra Jepang. Bunga ini pertama kali ditulis dalam buku sejarah dan mitologi Jepang yang disebut Kojiki pada tahun 712. Kemudian, sakura juga muncul dalam buku Nihon-shoki yang disusun pada tahun 720. Nihon-shoki menceritakan seorang putri Dewa Gunung bernama Kono Hana Sakuya Hime. Dikisahkan bahwa sang Putri naik ke atas gunung Fuji. Dari atas, ia menaburkan benih bunga sakura. Lain lagi dengan cerita di buku Kojiki. Konon, sang Putri turun dari langit melalui sebuah gunung berapi yang terletak di perbatasan Miyazaki dan Kagoshima. Lalu, Kono Hana Sakuya Hime ini diperistri oleh Ninigi no Mikoto yang merupakan cucu Dewa Matahari. Di buku ini, nama Putri Sakuya bermakna bunga sakura. Ada juga kisah tentang sakura dalam buku kumpulan puisi Jepang, Manyoshu. Buku ini disusun lebih dari 1.200 tahun yang lalu. Sakura diceritakan sebagai bunga musim semi. Akhirnya sakura mengakar dalam hati masyarakat Jepang. Ketika memandang bunga sakura yang cantik di musim semi, orang Jepang biasanya menulis syair dan puisi sambil mengenang kekasih, keluarga, dan sebagainya. Bagaimana dengan bunga khas Nusantara, apakah kamu mendapatkan inspirasi untuk menulis puisi?