Sebuah kisah yang mungkin dapat menghangatkan hati kita terjadi di Jepang, tepatnya di Prefektur Toyama.
Pada tanggal 8 Desember lalu sekitar pukul 2.30 siang, seorang wanita pengurus panti asuhan di Kota Takaoka melihat seorang pria dengan sebuah kendaraan berwarna putih menaruh tiga kotak besar, dua sterofoam dan satu kotak kardus, di bawah tiang telpon di jalan masuk menuju panti. Pria yang nampaknya berumur sekitar 30-an itu memberi isyarat tangan kepada sang pengurus yang melihatnya dan segera berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dalam kotak kardus terdapat lima daikon (lobak Jepang). Dalam dua kotak sterofoam terdapat dua ekor ikan yellowtail yang besar dan gemuk, disertai dengan sebuah surat yang berbunyi, “Para pria lautan telah dengan berani menerjang gelombang dahsyat yang bergulung-gulung, dengan resiko nyawa mereka, untuk kan-buri (yellowtail) ini.” Surat tersebut ditandatangani, “Dengan Hormat. Pria Yang Mencintai Samudera.”
Sekilas, ikan dan sayuran mungkin merupakan sebuah kombinasi yang aneh untuk ditinggalkan di depan panti asuhan, namun sebenarnya pria tersebut telah memberi hadiah pada anak-anak panti asuhan tersebut berupa suatu hidangan mewah musim dingin: yellowtail musim dingin merupakan makanan lezat utama yang umumnya di manapun dijual dengan harga sekitar 30.000 hingga 40.000 yen (350 hingga 480 dolar) untuk tiap ekornya.
Lobak daikon itu ditinggalkan oleh pria itu dengan tujuan untuk dinikmati dengan cara diiris dan digunakan dalam hidangan buri daikon, atau diparut menjadi hidangan daikon oroshi dan dinikmati sebagai topping jika mereka memutuskan untuk memanggang yellowtail tersebut atau menghidangkannya sebagai sashimi.
Tidak hanya itu, pria misterius pecinta lautan itu juga meninggalkan sebuah amplop berisi uang sebesar 10.000 yen (sekitar 120 dolar), untuk menyewa chef lokal untuk menyiapkan hidangan dari ikan-ikan tersebut.
Para anak yatim di panti tersebut langsung merasa sangat gembira saat melihat kedua ikan besar tersebut, yang memiliki panjang sekitar 1 meter dengan berat 8 dan 10 kilogram. Dan bukan saja ukuran ikan-ikan itu yang membuat anak-anak itu bersemangat, mereka juga telah mengetahui apa yang akan mereka dapatkan karena panti asuhan itu telah menerima bingkisan yang sama dari “pria yang mencintai samudera” itu tahun sebelumnya.
Jika Anda masih belum cukup tersentuh, yang lebih mengharukan lagi adalah, dealer ikan di daerah itu menawarkan untuk menyiapkan hidangan dari ikan-ikan tersebut untuk para anak yatim itu tanpa memungut bayaran sepeser pun, dan pada tanggal 8 dan 9 Desember lalu, anak-anak itu berpesta sashimi dan ikan yellowtail panggang – dengan lobak parut, tentu saja.
Sebuah kisah yang semoga dapat diteladani oleh kita semua.
source : yomiuri.co.jp, matome.naver.jp, yuutamamatr.blog86.fc2.com
via : aramatheydidnt.livejournal.com
additional pics : en.rocketnews24.com