Kasus karoshi, atau kematian karena terlalu banyak bekerja, kembali mencekam Jepang. Pada siarannya di hari Selasa, 4 Oktober 2017 lalu, badan penyiaran Japan Broadcasting Corporation atau NHK untuk pertama kalinya setelah 4 tahun mengungkapkan kepada publik kenyataan bahwa kematian salah satu jurnalisnya pada tahun 2013 adalah kematian yang disebabkan oleh terlalu banyak bekerja.
Miwa Sado, salah satu jurnalis NHK yang bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 2005, ditemukan tewas di apartemennya di Tokyo pada 25 Juli 2013 oleh salah satu temannya yang khawatir karena tidak bisa mengontaknya. Penyebab kematiannya adalah gagal jantung kongestif, yang kemungkinan menyerang korban pada sekitar 24 Juli 2013Menurut ibu korban, putrinya tersebut ditemukan tewas dalam keadaan masih menggenggam handphone.
Kantor Inspeksi Standar Kerja cabang Shibuya menemukan dalam pemeriksaannya bahwa Sado melakukan lembur sebanyak 159 jam 37 menit dalam sebulan sejak akhir Juni, dan dalam sebulan sejak akhir Mei, perhitungan lemburnya mencapai 146 jam 57 menit. Angka ini jauh melebihi ambang batas maksimal jam lembur yang digunakan untuk menentukan apakah sebuah kematian termasuk karoshi atau bukan, yaitu 100 jam per bulan atau rata-rata 80 jam dalam jangka dua sampai 6 bulan.
Dilansir dari asahi.com, alasan NHK menunda sampai 4 tahun untuk mengumumkan bahwa jurnalisnya tersebut tewas disebabkan oleh karoshi, adalah karena pihak keluarga menginginkan agar hal tersebut tidak diungkapkan. Meski demikian, sejak musim panas tahun ini, orangtua Miwa Sado menginginkan kebenaran mengenai kematian putrinya tersebut diungkapkan kepada seluruh karyawan NHK dan khalayak ramai, seiring dengan mulai dijalankannya reformasi system kerja pada perusahaan tersebut untuk mencegah kembali terjadinya karoshi.
(featured image: asahi.com)