Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang adalah negara yang kental dengan imej canggih dan teknologi yang maju. Seiring dengan menguatnya imej tersebut, kadang kita dibuat lupa bahwa Jepang juga adalah negara yang memiliki banyak gunung dan sungai, dan di Jepang juga banyak hewan, termasuk serangga. Di Jepang pun tidak jarang kita bisa temukan serangga berkeliaran di tengah kota. Berikut ini adalah beberapa serangga Jepang, yang jika kebetulan kalian melihatnya saat berada di Jepang, disarankan segera ambil langkah seribu!

  1. Suzumebachi
Kalau Melihat Serangga-serangga ini di Jepang, Cepat Kabur!
(image: softypapa.files.wordpress.com)

Suzumebachi adalah lebah yang terkenal dengan ukurannya yang besar, dan sifatnya yang sangat agresif. Berbeda dengan lebah madu, suzumebachi akan terus menyengat korbannya sampai seluruh racun di sengatnya habis. Selain itu, ia pun dikenal suka menyemprotkan racunnya itu ke arah korban. Jika terkena mata, racun suzumebachi dapat menyebabkan kebutaan, dan jika terkena kulit dapat menimbulkan radang. Mereka mudah terprovokasi oleh baju hitam dan parfum, sehingga tidak disarankan mengenakan parfum dan baju hitam jika sedang mendaki gunung dan sebagainya.

  1. Akaushi Abu
Kalau Melihat Serangga-serangga ini di Jepang, Cepat Kabur!
(image:http://sheila.parfe.jp)

Akaushi Abu adalah salah satu yang berukuran terbesar di antara horse-fly (B.Jepang:Abu; B. Indonesia: Pikat) yang ada di Jepang. Karena bentuknya yang mirip dengan suzumebachi, maka hewan ini disebut juga "hachi abu". Sesuai dengan namanya (Ushi dalam nama akaushi abu berarti sapi), pada umumnya hewan ini menghisap darah sapi, namun ditemukan juga kasus di mana hewan ini mengisap darah manusia. Sengatan hewan ini sangat sakit.

  1. Dokuga (Tussock moth)
Kalau Melihat Serangga-serangga ini di Jepang, Cepat Kabur!
(Image : http://serigaya.cocolog-nifty.com)

Dari namanya saja sudah terlihat (doku dalam bahasa Jepang berarti racun) bahwa ulat ini cukup berbahaya. Tidak hanya saat dalam bentuk larva, saat telah menjadi ngengat pun sayapnya masih memiliki duri beracun. Jika tersentuh duri beracun ini, maka bagian yang tersentuh akan bengkak berwarna merah, lalu ruam dan rasa gatalnya akan bertahan selama beberapa minggu. Jika tersentuh ulat ini, cuci dengan baik menggunakan air mengalir, jika ada durinya yang tersisa, gunakan selotip atau plester untuk mencabutnya. Oleskan obat untuk sengatan serangga, dan pergilah ke rumah sakit jika gejala yang muncul parah.

  1. Seakagumo (Redback Spider)
Kalau Melihat Serangga-serangga ini di Jepang, Cepat Kabur!
(image: pref.aichi.jp)

Laba-laba ini seharusnya tidak hidup di Jepang, namun sejak ditemukan pada tahun 1995 di Osaka, banyak dilaporkan penemuan laba-laba ini di berbagai tempat di Jepang. Jika digigit oleh laba-laba ini, sakitnya terasa seperti tertusuk jarum. Setelahnya, wilayah sekitar bagian yang digigit akan membengkak kemerahan. Jika semakin parah, maka bisa jadi akan muncul gejala seperti rasa sakit, berkeringat, demam, dan ruam. Jika tergigit laba-laba ini, segera cuci bekas gigitannya dengan air hangat dan sabun, lalu pergilah ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.

  1. Madani
Kalau Melihat Serangga-serangga ini di Jepang, Cepat Kabur!
(Image: city.fukuoka.lg.jp)

Madani adalah kutu berukuran besar yang mengisap darah. Ia makan dengan menempel pada tubuh makhluk lain, kemudian akan mengisap darah sampai kenyang. Biasanya sampai kutu ini kenyang akan memakan waktu 1-2 minggu. Jika ia dicabut paksa, ada kemungkinan bagian kepalanya akan tersisa dalam tubuh kita, jadi jika tergigit hewan ini, sebaiknya langsung ke dokter kulit. Selain itu, karena bisa jadi hewan ini membawa jamur rickettsia yang dapat menyebabkan penyakit seperti demam berbintik Jepang, tifus, dan trombiculosis, sebaiknya teteap meminta pertolongan medis walaupun hewan ini bisa tercabut.

Nah, selain hewan-hewan yang tersebut di atas, masih banyak hewan lain yang berbahaya di Jepang. Jadi, seandainya kalian ada kesempatan jalan-jalan di Jepang dan melihat hewan atau serangga aneh, jangan lupa tanya orang-orang setempat apakah binatang itu berbahaya atau tidak, ya! Sayang juga kan, kalau kunjungan kalian ke Jepang rusak hanya karena seekor serangga.

(Featured image: http://godzilla.bn-ent.net)