Di saat banyak orang mungkin lebih memilih untuk tidak pernah lagi menginjakkan kakinya di Fukushima, seorang petani justru dengan berani melakukan hal sebaliknya. Naoto Matsumura memutuskan untuk tetap berada di dalam zona pengecualian Fukushima tepat setelah bencana tsunami melanda Jepang di bulan Maret 2011 silam. Ia memilih untuk tinggal di kota kecil Tomioka -- tujuh mil dari lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima -- terlepas dari risiko krisis terus membayangi Fukushima. Hal itu pun semata-mata dilakukannya demi para binatang yang telah ditinggalkan oleh para pemiliknya saat proses evakuasi berlangsung.
"Sejak saat itu, saya memberi makan kucing dan anjing setiap hari. Mereka tidak dapat terus menunggu, sehingga mereka akhirnya berkumpul dan menyalak segera setelah mereka mendengar suara truk saya. Kemanapun saya pergi selalu saja ada suara menyalak. Suara itu terdengar seperti 'kami haus' atau 'kami tidak punya makanan sama sekali.' Oleh karena itu, saya terus berkeliling," tutur Macchan seperti dikutip dari Metro.
Awalnya sang pria yang akrab disapa Macchan memang sempat meninggalkan Fukushima setelah gempa dahsyat melanda daerah tersebut. Namun demikian, ia akhirnya kembali untuk memberi makan para anjing yang masih terikat di rumah pemiliknya.
Hingga kini, ia pun akhirnya tidak hanya merawat dan membesarkan para anjing, tetapi juga binatang lain seperti kucing, sapi, kuda, dan burung unta dengan menggunakan sumbangan dari orang-orang di luar Fukushima.