Baru saja sebuah survei nasional di Jepang menyebutkan bahwa kemampuan bahasa Inggris para guru SMP di Kyoto masih sangat kurang. Kini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Tekhnologi mendapatkan kabar kurang gembira tentang kemampuan bahasa Inggris pada siswa SMP di Jepang.
Setelah menguji 60.000 siswa SMP tahun ketiga dalam berbahasa Inggris. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Tekhnologi mendapatkan bahwa 20-30 persen siswa SMP di Jepang tersebut dianggap tak memenuhi standar kemampuan bahasa Inggris yang ditetapkan oleh kementerian untuk lulusan SMP. Tes yang dilakukan mencakup kemampuan berbicara, mendengar, dan membaca bahasa Inggris. Sedangkan dalam tes tulis, 20 persen siswa mendapatkan nilai nol.
Hal ini terjadi mungkin karena permasalahan intruksi tes yang tak efektif atau karena standar yang terlalu tinggi, atau justru kombinasi keduanya. Melihat hasil tes ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Tekhnologi Jepang mengatakan akan mendorong setiap sekolah di Jepang untuk lebih melatih siswanya menulis dalam bahasa Inggris. Hal ini bisa dilakukan dengan menganjurkan siswa untuk lebih sering mengirimkan email dalam bahasa Inggris agar lebih terbiasa.
Wah, ternyata bahasa Inggris masih menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan di Jepang ya!