Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membuat sebuah taman indah. Taman Moerenuma di Sapporo tercipta belasan tahun setelah pembuatnya tutup usia. Tidak hanya indah, taman tersebut juga punya piramida kaca ala Louvre. Taman Moerenuma di Sapporo tercipta dari tangan pemahat keturunan Jepang Amerika bernama Isuma Noguchi. Dilongok detikTravel dari situs Moerenuma Park, Jumat (6/2/2015) sayang Noguchi keburu meninggal sebelum tamannya selesai. Mengunjungi Moerenuma Park di Sapporo mungkin dapat memberikan pengalaman yang unik. Bagaimana tidak, Moerenuma Park punya dua bukit geometris yang berdiri di atas lahan datar, lengkap dengan barisan pohon yang ditanam melingkar.
Taman yang merupakan buah karya dari pemahat Isuma Noguchi tersebut memang berhasil membuat banyak orang kagum. Apabila dilihat dari atas, Moerenuma Park terlihat seperti Nazca Line di Peru. Sayang Noguchi meninggal tidak lama usai menyelesaikan rancangannya. Noguchi memang memadukan unsur Jepang klasik, seni modern abad ke-20, dan keindahan alam Jepang di Moerenuma Park. Desain taman tersebut usai pada November 1988, sebulan sebelum kematian Noguchi. Adapun taman itu selesai setelah 17 tahun pembangunan. Pada musim dingin, Moerenuma Park terkubur di bawah salju Hokkaido. Menariknya, para pengunjung bisa bermain salju di taman Moerenuma yang tertutup salju. Ada Gunung Moere setinggi 62 meter yang menjadi lokasi favorit pe-ski.
Sedangkan pada musim semi, Moerenuma Park semakin terlihat cantik dengan pohon sakura yang bermekaran. Pada musim panas, diadakan event 'Music Shell' yang merupakan panggung bagi sejumlah konser dan aktivitas. Kehebatan Noguchi semakin terlihat dari kreatifitasnya memadukan alam dan bangunan. Noguchi mendesain piramida yang dapat menyimpan salju, di mana berfungsi sebagai pendingin udara ketika musim panas tiba.
Jika mau berkunjung, Moerenuma Park terletak di Higashi-ku, Sapporo, Jepang. Taman tersebut buka dari pukul 07.00-22.00 waktu setempat. Adapun pintu taman tersebut tutup pada pukul 21.00 malam.