Berita Jepang | Japanesestation.com

Pasca melintasnya dua rudal balistik milik Korut di Pulau Hokkaido beberapa bulan yang lalu, Pemerintah Kota Metropolitan Tokyo telah mengadakan latihan tanggap bencana di Tokyo, Jepang yang digelar pada hari Senin (22/1) lalu. Tujuan dari latihan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang prosedur darurat jika Korea Utara menembakkan rudal balistik atau nuklir milik mereka ke arah kota.

Menurut Pemerintah setempat, ada sekitar 350 peserta hadir dalam latihan tersebut, sebagian besar diantara mereka merupakan warga sipil dan kegiatan itu pun menuai beragam komentar. "Saya pikir latihan ini diperlukan. Ini hal yang baik. Saya melihat laporan di Korea Utara hampir setiap hari," ujar Tsuneo Yabe, salah seorang peserta berusia 80 tahun yang berasal dari Bunkyo Ward.

Namun, Shigeo Moriyama yang juga berpartisipasi dalam latihan itu tidak sependapat dengan Yabe. Ia mengatakan "Jika sebuah rudal nuklir meluncur ke Tokyo, kita tidak punya tempat untuk bersembunyi. Tapi seperti sekarang, Korea Utara tidak cukup bodoh untuk menekan tombolnya," kata Moriyama seperti yang dilansir dari berbagai sumber.

Pada pukul 10 pagi di Tokyo Dome City, sebuah pengumuman darurat J-Alert yang akan dikeluarkan jika terjadi terjadi peluncuran rudal dibunyikan. Tepat setelah pengumuman tersebut, staf taman bermain itu pun menghentikan wahana dan peserta dipandu di dalam ruangan. Demikian pula, para peserta di dekat stasiun Kasuga dan Korakuen dan Bunkyo Civic Hall dipandu untuk mengevakuasi diri ke dalam rumah atau ke ruang bawah tanah.

Setelah latihan tersebut, Hiroyuki Suenaga yang merupakan perwakilan dari Kantor Kabinet yang mengawasi latihan tersebut menjelaskan bahwa latihan itu memiliki dua tujuan. Untuk mendidik masyarakat tentang bagaimana cara memberi tahu masyarakat tentang keadaan darurat, dan meminta mereka untuk segera mengungsi dalam waktu 5 menit. Dia juga mengatakan jika sebuah rudal balistik bisa sampai Jepang hanya dalam kurun waktu 10 menit setelah diluncurkan dari Korea Utara.

Latihan ini merupakan yang pertama kalinya diadakan di Tokyo, dan latihan tersebut berlangsung di beberapa lokasi terpisah, seperti di Bunkyo Ward dekat Tokyo Dome, termasuk taman hiburan Tokyo Dome City Attractions, stasiun kereta bawah tanah Kasuga dan Korakuen, serta Bunkyo Civic Center.