Berita Jepang | Japanesestation.com

Turunnya butiran-butiran salju di musim dingin ternyata tak hanya menciptakan pemandangan yang indah dilihat saja, namun kondisi cuaca ekstrim yang tidak biasa juga dapat menyebabkan masalah besar seperti yang terjadi baru-baru ini di kota metropolitan Tokyo. Salju yang turun di ibu kota Jepang tersebut dilaporkan jadi yang terparah dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dengan ketebalan yang cukup tinggi.

Musim dingin yang relatif ringan di Tokyo membuat masyarakat, mobil dan angkutan umum tidak siap menghadapi beberapa gangguan yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim. Dengan turunnya salju yang kelamaan menumpuk setinggi 10 hingga 20 sentimeter menyelimuti kota metropolitan tersebut pada hari Senin (22/1) lalu, menyebabkan sejumlah kecelakaan kecil.

Dilansir dari berbagai sumber, tercatat ada sekitar 50 mobil terdampar di Rainbow Bridge setelah jembatan itu ditutup karena adanya kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan ratusan mobil tidak dapat bergerak. Salju lebih dari enam sentimeter cukup untuk membuat kendaraan tergelincir, dan dengan salju setinggi 16 sentimeter yang tercatat di Tokyo pada pukul 07:00 malam berhasil membuat beberapa daerah macet. Sebuah bus Soutetsu bahkan harus terhenti setelah tergelincir dan menabrak tiang yang ada di sisi jalan.

Siswa dan para pekerja di kota mengindahkan peringatan cuaca dari Badan Meteorologi setempat, yang membuat mereka untuk pulang lebih awal dan menghindari meninggalkan rumah kecuali jika benar-benar diperlukan. Hal ini lantas membuat stasiun dan layanan kereta api telah sibuk sejak pukul 2.30 sore, jauh lebih awal dari biasanya.

Peringatan salju salju resmi pertama di Tokyo sejak Februari 2014 silam ini membuat penumpukan penumpang yang besar di banyak stasiun utama di sekitar kota. Kecepatan kereta yang melambat untuk keamanan penumpang hingga jadwal perjalanan kereta yang tertuda semakin memperparah keadaan tersebut. Seperti halnya yang terjadi di Stasiun Shinagawa hingga jalur kereta api di Stasiun Ikebukuro yang juga mengalami penundaan.

Tidak hanya transportasi darat saja, tapi cuaca ekstrim ini membuat transportasi udara juga lumpuh. Bandara Haneda dan Narita juga membatalkan jadwal penerbangannya, hingga membuat ribuan wisatawan khawatir setelah persediaan makanan di toko-toko di dalam terminal bandara itu habis terjual.

Beberapa bangunan pun tak luput jadi korban cuaca ekstrim, seperti salah satu bangunan di Shinjuku yang roboh karena tertimpa salju. Tercatat setidaknya 180 orang menderita luka ringan, sebagian besar karena terjatuh maupun kecelakaan di jalan. Suhu di bawah nol diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat disarankan untuk berhati-hati saat berjalan di jalanan yang licin dan dingin. Meskipun kacau, saat malam tiba di daerah-daerah yang biasanya sibuk dan ramai, kini tercipta pemandangan yang sangat tenang.