Seorang pengusaha milyarder dan pendiri SpaceX, Elon Musk, telah mengeluarkan rencana ambisius untuk mengirim roket baru yang memungkinkan membawa penumpang untuk perjalanan antar benua dengan waktu sekitar setengah jam.
Dalam presentasinya pada acara International Astronautical Congress 2017 ke-68 di Adelaide, Australia Jumat (29/9), Musk menunjukkan sebuah video gambaran roket yang lepas landas dari New York dan mendarat di berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk Tokyo dan Shanghai.
"Perjalanan New York ke Shanghai dapat dilakukan dalam 39 menit, sementara perjalanan dari Bangkok ke Dubai akan memakan waktu 27 menit dan Tokyo ke Delhi akan 30 menit," ujarnya, seperti dilansir dari voanews.com.
Dia menambahkan bahwa biaya per kursi sama dengan tarif pesawat ekonomi penuh.
Sementara itu, Musk mengatakan bahwa perusahaannya telah mulai membangun sistem tersebut, dengan pembangunan roket pertama akan dimulai dalam enam sampai sembilan bulan. "Saya merasa cukup yakin bahwa kita bisa menyelesaikan roket dan meluncurkannya dalam waktu sekitar lima tahun," tambahnya.
Musk menandaskan bahwa jika di luar atmosfer bumi tidak ada cuaca sehingga tidak ada gangguan waktu tempuh dan ketika berada di luar atmosfer akan seperti semulus sutra tidak ada turbulensi. "Begitu Anda berada di luar atmosfer, itu akan semulus sutra, tidak ada turbulensi, tidak ada apa-apa," katanya.
"Jika kita membangun benda ini (roket) untuk pergi ke bulan dan Mars, mengapa tidak untuk pergi ke tempat lain di Bumi juga?" tambah Musk.
SpaceX berencana akan melakukan perjalanan pertamanya ke Mars pada tahun 2022, dengan misi kunci untuk menemukan sumber air terbaik di Planet Merah itu, kemudian disusul dengan misi berawak pada tahun 2024.
Ini termasuk kesepakatan antara badan antariksa Rusia Roscosmos dan badan antariksa Amerika NASA untuk bekerja di stasiun ruang angkasa lunar pertama sebagai bagian dari program yang disebut Deep Space Gateway.
(Featured image: AFP via voanews.com)