Keikutsertaan 48 Group di salah satu acara televisi milik Mnet, Produce 48 sempat tidak disetujui dan mendapat banyak kritikan dari publik Korea Selatan, terlebih ketika Sakura Miyawaki mendapat posisi center di penampilan perdana para trainee saat membawakan lagu Nekkoya (PICK ME). Mereka mengatakan jika para idol dari Jepang tidak layak mengambil keuntungan di Korea, tapi apakah acara hal ini akan menguntungkan bagi grup bentukan Yasushi Akimoto atau justru malah mempermalukan dirinya?
Idol Group dari kedua negara ini memiliki perbedaan dalam hal konsep, para anggota AKB48 maupun sister group lainnnya yang tersebar di seluruh Jepang tumbuh dan berkembang setelah bergabung dengan grup, maka tak heran jika mereka lebih banyak tampil lip sync saat membawakan lagu-lagunya. Lain halnya dengan para gadis-gadis dari grup K-pop, yang memang terlebih dahulu melalui proses trainee untuk waktu yang lama sebelum memulai debutnya.
Maka jika dilihat dari kualitas, baik vokal maupun dance yang jadi dua syarat utama dalam penilaian juri selain bakat dan rap, maka idol k-pop banyak yang jauh lebih unggul di atas mereka. Memang masih ada sosok seperti Miyu Takeuchi misalnya, yang terkenal memiliki suara merdu dan jago bermain piano, tapi dalam hal menari, bisa jadi nasibnya justru sama seperti yang dialami oleh Kim Ju-Na di Produce 101 season pertama. Suara dan kemampuannya dalam bernanyai menuai banyak pujian, namun karena lemah dalam dance, ia justru dikritik habis-habisan oleh para juri dan pada akhirnya juga harus tersingkir.
Dalam urusan dance, Matsui Jurina maupun Aoi Motomura dari HKT48 memang tak perlu diragukan lagi, tapi mereka juga memiliki pesaing berat, salah satunya adalah Lee Chae Yeon dari WM Entertainment. Tahun 2013 silam, Chae Yeon pernah mengikuti ajang K-pop Star season 3, kala itu aksi menarinya mendapat acungan jempol. Kini hanya tinggal menunggu waktu, siapa diantara mereka yang mampu menampilkan kemampuan lebihnya di hadapan para juri.
Lalu bagaimana dengan Sakura Miyawaki atau anggota junior seperti Yabuki Nako, Tanaka Miku dan Aramaki Misaki, tentu mereka bukanlah lawan yang sepadan bagi salah satu anggota idol group sekelas After School, Lee Kaeun. Sakura memang dianugerahi paras yang dapat membuat siapapun jatuh cinta, ia juga memiliki basis penggemar yang sangat banyak, namun gadis asal Kagoshima tersebut sangat jarang menunjukan bakatnya dalam bernyanyi maupun menari selama kurang lebih 8 tahun bergabung dengan HKT48.
Sama halnya dengan tiga anggota junior-nya, aegyo atau kelakuan menggemaskan seperti anak kecil, yang memang populer di kalangan idol di Korea Selatan mungkin bisa jadi salah satu nilai tambah untuk mereka, tapi bukan itu yang akan dinilai oleh juri. Untungnya, 3 agensi besar asal Korea Selatan, JYP, WG dan SM Entertainment tidak ikut serta dalam program Mnet kali ini, jika tidak maka sudah pasti 48 Group akan dilibas habis oleh trainee dari ketiga agensi tersebut.
Ya, semoga saja kejadian seorang trainee asal Jepang, Risa Ariyoshi, yang penampilannya ditertawai oleh juri dan peserta Produce 101 season pertama lainnya tidak dialami oleh anggota AKB48 dan kawan-kawan. Tapi pihak 48 Group sendiri pastinya juga sudah mengantisipasi hal seperti ini, bukan tidak mungkin jika idol yang selama ini dikenal dengan image kawaii-nya tersebut justru akan menampilkan bakat mereka yang sesungguhnya yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Jadi, kita tunggu saja aksi-aksi mereka di Produce 48, mulai tanggal 15 Juni mendatang.