Ditutupnya Shibuya109, pusat hangout anak muda Jepang karena corona virus memang membuat sebagian besar anak muda Jepang tetap di rumah saat malam Minggu. Namun,dengan naiknya status Jepang menjadi darurat COVID-19, apakah para anak muda ini akan berjalan-jalan ataukah tetap social-distancing dan diam di rumah ketika weekdays? Untuk membuktikannya, mari kita melihat keadaan Harajuku di area Kanto, tempat berkumpulnya anak muda Jepang. Apakah Harajuku menjadi sepi?
Ternyata memang benar, sebagian besar anak-anak muda Jepang mematuhi peraturan dengan baik. Buktinya, jalan di depan Stasiun Harajuku yang biasanya dipenuhi orang-orang dari berbagai kalangan seperti turis yang mengambil foto, penduduk setempat yang menunggu teman mereka, dan orang-orang yang mengantri untuk menyebrang jalan. Kini, pemandangan ramai itu berganti dengan pemandangan sepi jalanan Harajuku. Orang-orang yang melintas telihat datang sendirian dan tidak mempedulikan keadaan sekitarnya.
Pemandangan serupa juga terlihat di area paling terkenal di Harajuku, Takeshita Dori, Sangat sepi.
Sebagai perbandingan, lihat foto di bawah ini. Biasanya, pemandangan itulah yang kita lihat di Takeshita Dori.
Takeshita Dori sama sekali tidak terlihat seperti asalnya yang selalu padat dipenuhi orang-orang. Padahal dengan sekolah yang ditutup sementara, kami mengira bahwa akan ada beberapa anak muda yang berjalan-jalan dan berbelanja di toko-toko populer di sini. Namun nyatanya, area ini sangat sepi.
Dengan sepinya Takeshita Dori, membuat kita membayangkan betapa besar kerugian yang diderita toko-toko di area ini.
Begitu pula dengan Laforet Harajuku shopping complex, 90 persen orang yang berada di dalam adalah para penjaga toko. Meski di dalam berita para anak muda yang diwawancaraimengatakan bahwa mereka tidak terlalu peduli dengan wabah COVID-19, nyatanya mereka tetap mematuhi pemerintah. Cukup mengejutkan.
Memang menyedihkan melihat pemandangan Harajuku kini. Namun, Harajuku dan Nara Park yang sepi memberi kita secercah harapan. Jika semua masyarakat Jepang mematuhi aturan pemerintah, mungkin saja wabah berbahaya ini bisa menghilang lebih cepat kan?