Berita Jepang | Japanesestation.com
Teh Sebagai Seremonial Budaya Jepang
Teh sebagai seremonial kebudayaan Jepang (Telegraph)

Teh memiliki fakta tersembunyi. Selain banyak kandungan teh yang memiliki manfaat untuk tubuh, teh juga bisa dicampur dengan rempah-rempah lain, bahkan teh pun ada yang diawetkan. Masih ada fakta lainnya, mari kita lihat seperti dikutip dari laman Listverse.

Lesitin kedelai

Berbagai penelitian mengindikasikan bahwa lesitin dari kedelai dapat secara positif memengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Celestial Seasonings, satu dari merek teh ternama, telah memasukkan lesitin kedelai didalam produk mereka. Tentu, perusahaan mempertahankan bahwa mereka menggunakan non-GMO kedelai dan hanya untuk tujuan mencampur isinya menjadi lebih baik. Ini menjadi masalah ketika ada konsumen yang alergi terhadap kedelai, tapi untuk yang tidak alergi, tidak masalah. Lecithin juga terlihat pada beberapa studi yang berbeda, dan sementara beberapa hasilnya tidak meyakinkan. Lecithin dipercaya memiliki manfaat baik untuk kesehatan Anda. Lecithin telah ditemukan dalam sebuah studi kecil yang efektif untuk memerangi kolitis ulseratif (peradangan kronis dari usus besar atau kolon sampai menimbulkan ulserasi) yang juga dikenal dengan istilah inflammatory bowel disease (IBD). Meskipun studi ini tidak cukup untuk mengkonfirmasi kegunaannya, beberapa studi menyarankan menggunakan lecithin untuk perawatan Alzheimer, Parkinson dan gangguan bipolar.

Kafein teh bisa dihilangkan

Terkadang ketika Anda minum secangkir teh, Anda benar-benar ingin terhindar dari kafein. Namun sebetulnya kafein justru terdapat pada kandungan teh hijau dan teh hitam. Banyak orang mengatakan solusi mudah untuk menghilangkan kafein adalah dengan menyeduh teh selama 30 detik, buang hasil cucian pertama dan kemudian menyeduhnya kembali. Peneliti melakukan studi seberapa lama kafein bisa hilang dari bungkus tehnya. Mereka menemukan bahwa Anda membutuhkan waktu menyeduh seduhan pertama selama sepuluh menit. Namun bila Anda mengiginkan 90 persen kandungan kafein, dibutuhkan waktu cukup lama untuk menyeduhnya beberapa kali.

Seremonial teh Jepang

Upacara teh adalah hal yang paling penting bagi budaya Jepang. Hal ini meliputi mengonsumsi bubuk teh hijau yang enak secara bersama-sama. Banyak orang mengenal teh hijau untuk ritual ini dengan sebutan Matcha. Walaupun upacara terlihat di tengah-tengah teh, ini lebih dari sekedar ritual sosial. Anda lihat, upacara teh asli menjadi bagian dari bentuk seni yang dipraktekkan oleh sebagian masyarakat Jepang. Hal ini dilakukan sebagai sebuah prosesi kelanjutan status sosial mereka. Upacara biasanya melibatkan empat sampai lima orang dalam satu waktu. Teh biasanya disajikan dengan makanan cemilan manis untuk menemani teh hijau Matcha. Sementara upacara sangat penting untuk kebudayaan Jepang, ritual minum teh ini akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai kekuasaan penuh.

Tisanes (teh herbal)

Sebagian orang suka mengonsumsi teh jenis tisane. Teh ini merupakan teh herbal yang terbuat dari ramuan bunga, daun, biji, akar atau buah kering. Biasanya teh ini menggunakan kombinasi daun dari tanaman Camellia sinensis yang dikenal sebagai tanaman teh. Kembali ke masa lalu, masyarakat banyak menyadari bahwa herbal ternyata memiliki sifat penyembuhan yang luar biasa bagi kesehatan. Chamomile contohnya, dapat membantu kualitas tidur Anda lebih baik, selain itu juga dapat digunakan untuk membantu sakit perut yang mengganggu. Karena menurut penelitian tisanes tidak termasuk daun teh, dan bebas kafein secara alami, jadi Anda dapat mengonsumsinya kapan pun.