Jepang memiliki sejarah yang panjang dan berwarna-warni. Memiliki populasi yang besar dan budaya yang beragam, sektor kuliner di negara matahari terbit ini juga menawarkan pilihan yang bervariasi. Terdapat beberapa restoran yang sudah melayani pelanggan sejak ratusan tahun lalu. Berikut adalah sepuluh restoran tertua yang ada di Jepang.
Akasaka Asada, Tokyo
Tokyo adalah sebuah kota metropolitan yang besar dan ramai. Kota ini hampir tidak kekurangan restoran-restoran besar. Namun, masih ada tempat-tempat seperti Akasaka Asada yang keanggunannya menggambarkan sisi lebih tenang dari kota Tokyo. Didirikan pada tahun 1659 di distrik Minato, Akasaka Asada adalah sebuah ryotei atau restoran tradisional yang mewah dan elegan. Di restoran ini terdapat ruang pertemuan dan menyediakan berbagai acara hiburan, seperti geisha yang melakukan tarian dan musik tradisional.
Chojiya, Shizuoka
Chojiya terletak di Shizuoka, di sisi jalan tol Tokaido yang merupakan satu dari lima jalan raya utama di Jepang selama periode Tokugawa dan Edo. Dibuka pada tahun 1956, Chojiya menyediakan tororo-jiru, sebuah masakan dari yam yang diparut dan teh untuk para pengunjungnya dan tentara yang berada di dekat daerah tersebut. Restoran ini juga diabadikan dalam sebuah lukisan karya Hiroshige, salah satu seniman ukiyo-e terbesar pada periode Edo.
Harise, Kyoto
Kyoto sebenarnya memiliki sejumlah restoran berusia berabad-abad dan layak dikunjungi. Harise telah beroperasi selama lebih dari 350 tahun dan menawarkan masakan tradisional Jepang dalam suasana elegan. Area makan yang kecil dan pribadi menjadikannya sebuah tempat yang sangat intim dan menawarkan sensasi tak terganti. Harise menyajikan gaya makan Kaiseki untuk makan siang atau malam, terkadang hingga selusin hidangan. Setiap hidangan disajikan di piring terpisah dan dibuat dengan keahlian memasak dan estetika yang sangat presisi.
Heihachi Jaya, Kyoto
Jika kalian mengunjungi Kyoto dan mendapati bahwa kalian sedikit lelah, buatlah reservasi di Heihachi Jaya seperti yang dilakukan para wisatawan sejak tahun 1576. Terletak di tepi sungai Takano, rumah teh sekaligus penginapan ini telah menjadi tempat peristirahatan bagi para penjaja ikan, pedagang, dan bahkan samurai di zaman dahulu. Para pengunjung harus melewati sebuah gerbang Zen Buddha tua untuk memasuki area restoran dan melintasi kebun yang tenang sebelum tiba di ruang makan pribadi. Di restoran ini juga terdapat sauna tanah liat tradisional.
Honke Owariya, Kyoto
Inilah restoran tertua di dalam daftar ini. Honke Owariya dibuka ketika Renaissance mencapai puncaknya di Italia dan Raja Edward sedang bertakhta di Inggris. Berdiri sangat dekat dari istana kekaisaran dan kuil-kuil, restoran ini terkenal dengan hidangan soba. Meski demikian, pada awalnya restoran ini tidak mengkhususkan diri dalam hidangan tersebut. Ketika dibuka 1465, Honke Owariya hanya membuat dan menjual permen. Baru dalam jangka waktu 300-400 tahun terakhir ini sajalah restoran tersebut beralih fokus ke hidangan mie.
Kagetsu, Nagasaki
Kagetsu adalah restoran tertua dan mungkin paling terkenal di Nagasaki. Restoran yang berdiri tahun 1642 awalnya merupakan rumah geisha mewah. Sekarang, restoran ini menyajikan masakan tradisional Jepang dengan pengaruh Cina dan Portugis. Dikenal sebagai Shippoku, masakan fusion tersebut dapat ditelusuri kembali ke pertengahan abad keenam belas ketika pelaut Portugis dan misionaris Kristen pertama kali mendarat di Jepang. Pengunjung dapat menikmati makanan elegan dengan gaya kaiseki dalam suasana yang dikelilingi oleh taman yang rimbun dan arsitektur tradisional yang menakjubkan.
Kawabun, Nagoya
Ryotei adalah sebuah konsep restoran yang awalnya secara tradisional melayani para pengusaha dan politisi dengan perhatian luar biasa terhadap detail dan kemewahan. Kawabun telah dibuka sejak 400 tahun yang lalu dan telah menyajikan masakan-masakan yang luar biasa sejak saat itu. Di masa kini, kita sudah tidak perlu menunggu referensi khusus untuk menikmati sajian di Kawabun, tetapi suasana eksklusifnya masih terasa. Restoran ini dapat membuat menu secara khusus yang menyesuaikan dengan kebutuhan atau tamu dapat memilih untuk menikmati hidangan yang dipilih oleh para koki.
Okutan Higashiyama, Kyoto
Ini adalah tempat di mana para vegetarian dapat bersuka cita. Sejak 1635, Okutan Higashiyama telah membuat tahu segar setiap hari di dalam gerbang Kiyomizu-dera. Mereka kemudian mengambil tahu itu dan membuat masakan yang menggoda bahkan untuk para pemakan daging. Di sini juga terdapat banyak meja yang menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Selain itu, Okutan Higashiyama juga membuka kelas untuk membuat tofu, sehingga pengunjung bisa mencoba membuat berbagai hidangan lezat di rumah masing-masing.
Okutan Nanzenji, Kyoto
Ada dua restoran Okutan berusia berabad-abad di Kyoto. Salah satunya adalah Okutan Nanzenji yang terletak di dalam salah satu gerbang kuil Nanzenji. Aristektur dan taman sekitar adalah pengingat menakjubkan dari sejarah kuil. Banyak orang telah melakukan perjalanan ziarah ke tempat tersebut selama berabad-abad. Restoran ini memiliki menu khusus, yaitu Yudofu yang merupakan resep kuno Zen untuk tahu segar direbus dalam panci keramik besar di atas arang. Masakan tersebut juga dihidangkan bersama dengan shoyu dan berbagai hidangan sayuran.
Yoshinoya
Yoshinoya memang tidak setua restoran lain yang terdapat di daftar ini. Lokasi pertama restoran ini pertama dibuka di Tokyo pada tahun 1899 dan terus tumbuh selama abad terakhir. Dari awal, restoran ini telah menawarkan gyudon sebagai menu andalannya. Yoshinoya sekarang telah memiliki 1.400 cabang di sembilan negara yang berbeda.
Demikianlah daftar restoran tertua di Jepang. Tertarik untuk mencoba salah satu dari mereka?
(featured image: theculturetrip.com)