Seperti yang kita ketahui, hampir semua rumah makan di Jepang menjadikan sumpit sebagai alat makan utama. Walaupun di negara-negara Asia lainnya kita juga dapat menemukan sumpit dengan mudah, ada peraturan dan adat istiadat tertentu menggunakan sumpit di Jepang. Jadi, jangan samakan cara memakai sumpit di Indonesia dengan di Jepang ya. Cermati hal-hal berikut ini agar kalian tidak malu sendiri ketika berkunjung ke negeri sakura.
Jepang memiliki etika dan peraturan tersendiri mengenai tata cara penggunaan sumpit yang cukup berbeda dari negara lainnya, walaupun peraturan ini bukan merupakan peraturan tertulis, tetapi kalian wajib mengetahui hal-hal ini agar tidak malu sendiri nantinya!
Kiraibashi (嫌い箸) adalah kata yang digunakan di Jepang untuk mendeskripsikan hal-hal yang dianggap tabu, tidak pantas, dan kurang sopan dalam penggunaan sumpit. Karena itu, kita harus menghormati adat istiadat tata cara menggunakan sumpit di Jepang ini dengan teliti.
1. Tataki-bashi (叩き箸)
Tataki-bashi adalah ketika kalian menjadikan sumpit kalian seolah-olah sebagai stik drum. Jangan pernah mencoba untuk menggunakan sumpit kalian untuk memukul-mukul piring, mangkok, dan gelas. Hal ini dianggap tidak sopan di Jepang karena suara yang dihasilkannya berisik dan dapat mengganggu orang lain yang sedang menikmati makanannya. Kegiatan ini juga dianggap sangat kekanak-kanakan. Selain itu, ada juga mitos yang mengatakan bahwa memukulkan sumpit ke mangkok akan mengundang roh jahat.
2. Utsushi-bashi (移し箸)
Utsushi-bashi adalah ketika kalian mengoper atau memberikan makanan yang ada di sumpit kalian ke sumpit yang lain. Hal ini merupakan hal yang tabu untuk dilakukan di Jepang, karena kegiatan ini menyerupai kegiatan yang dilakukan setelah upacara kremasi, dimana tulang dari orang terdekat kalian akan diserahkan atau dioper dari sumpit ke sumpit. Apabila kalian ingin memberikan makanan kalian ke orang lain, letakkan dulu makanan yang ingin kalian berikan di sebuah piring kecil, lalu berikan piring kecil tersebut.
3. Kosuri-bashi (こすり箸)
Kosuri-bashi adalah ketika kalian menggunakan sumpit sekali pakai, kalian menggosokkan kedua sumpit tersebut sebelum digunakan. Apabila di Indonesia, hal ini merupakan sesuatu yang umum dilakukan sebelum memakan mie ayam, jangan lakukan hal ini ketika kalian berada di Jepang. Perbuatan ini dianggap tidak menghormati penyedia makanan dan menganggap kalau sumpit yang disediakan adalah sumpit yang tidak berkualitas. Apabila kalian menggunakan sumpit sekali pakai, setelah kalian pisahkan kedua sumpit yang menempel tersebut dan masih ada kayu-kayu yang mengganggu, pisahkan dengan mengambilnya perlahan-lahan.
4. Tate-bashi (立て箸)
Tate-bashi adalah ketika menancapkan kedua sumpit ke atas nasi. Perbuatan ini dianggap sebagai salah satu hal yang sangat tabu, karena sama seperti Watashi-bashi, perbuatan ini menyerupai perbuatan seremonial dimana nasi dengan dua sumpit akan dijadikan persembahan dalam upacara penguburan agama Buddha. Selain membawa dan mengingatkan akan kematian, kegiatan ini juga dipercaya akan membawa sial.
5. Yose-bashi (寄せ箸)
Yose-bashi adalah ketika kalian menggunakan sumpit untuk menarik mangkok, piring atau nampan makanan. Tindakan dianggap kurang sopan di Jepang karena dapat membuat makanan tumpah dan menghasilkan suara gesekan yang kurang enak untuk didengar. Gunakanlah tangan apabila ingin memindahkan wadah makanan kalian.
6. Namida-bashi (涙箸)
Namida-bashi adalah tindakan dimana kalian menggunakan sumpit kalian untuk mengambil makanan yang mengandung kuah, kemudian membiarkan sumpit yang sedang kalian gunakan meneteskan air kuah makanan tersebut. Hal ini dapat membuat meja menjadi kotor dan berantakan. Tetapi jangan dijilat juga, karena menjilat sumpit juga merupakan salah satu kiraibashi.
7. Sashi-bashi (刺し箸)
Sashi-bashi adalah tindakan ketika kalian menusuk makanan kalian dengan sumpit. Tindakan ini juga dianggap tidak sopan karena kalian dianggap tidak menghormati makanan. Selain itu, apabila kalian melakukan ini untuk mengecek kematangan makanan tersebut, ini juga dianggap tidak sopan, karena kalian dianggap tidak mempercayai para chef yang sudah membuatkan makanan.
8. Saguri-bashi (探り箸)
Saguri-bashi adalah tindakan ketika kalian memutar-mutar atau mencari-cari makanan yang ada di dalam tempat besar yang digunakan untuk bersama-sama. Tindakan ini dianggap tidak sopan karena seolah-olah kalian merupakan orang yang rakus dan juga pemilih.
9. Neburi-bashi (ねぶり箸)
Neburi-bashi adalah tindakan menjilat sumpit kalian. Tindakan ini dianggap tidak sopan, terutama apabila kalian sedang makan dengan menggunakan wadah besar yang digunakan untuk bersama-sama. Tindakan ini dianggap dapat mengotori wadah besar tersebut dan terkesan kekanak-kanakan.
10. Chigiri-bashi (ちぎり箸)
Chigiri-bashi adalah tindakan dimana kalian memotong makanan menggunakan sumpit dengan kedua tangan. Tindakan ini juga dianggap kurang sopan, karena kalian menggunakan sumpit tidak sebagai alat yang seharusnya. Apabila kalian merasa kesusahan dalam memotong makanan, mintalah pisau dan garpu agar dapat mudah memotong makanan tersebut.
Itulah 10 hal yang harus dihindari ketika kalian menggunakan sumpit di Jepang. Meskipun kita tidak harus untuk mengikuti semua peraturannya namun ada baiknya diingat agar tidak menciptakan suasana canggung saat di tempat makan, dan sebisa mungkin hindari tate-bashi dan utsushi-bashi karena keduanya berhubungan dengan pemakaman dan kematian.
All images : tsunagujapan Sumber : tsunagujapan (1, 2), cotoacademy