Berita Jepang | Japanesestation.com

Selamat hari Hina Matsuri! Hari ini bertepatan dengan perayaan Hina Matsuri, acara perayaan yang diadakan untuk mendoakan anak perempuan. Festival ini diadakan pada tanggal 3 Maret setiap tahunnya, saat di mana bunga peach atau persik mulai tumbuh di Jepang. Bunga peach sendiri merupakan lambang dari pertahanan atas roh-roh jahat.

Festival ini bukan hanya tentang boneka kaisar, permaisuri dan puteri istana yang melambangkan upacara perkawinan tradisional Jepang saja. Tapi sejak dahulu sudah ada dekorasi atau makanan-makanan yang juga menjadi lambang dalam ritual tahunan ini. Inilah dekorasi dan makanan-makanan yang akan kalian temui di perayaan Hina Matsuri.

1. Bunga peach mekar

Hina Matsuri dikenal juga sebagai Peach Festival, hal ini dikarenakan peach atau persik merupakan salah satu elemen penting dalam festival tersebut. Sejak dahulu kala, peach dianggap sebagai benda yang membawa keberuntungan dan juga bisa menolak bala. Oleh karena itu benda itu juga digunakan sebagai salah satu item dekorasi dalam ritual tahunan Hina Matsuri. Sejak zaman kuno, peach telah menjadi simbol dari pemuda dan umur panjang.

2. Hishi Mochi

Kue yang satu ini menjadi makanan paling istimewa di festival Hina Matsuri. Kue ini melambangkan tunas baru yang mulai tumbuh di musim semi setelah musim salju. Selama Hina Matsuri, hishi mochi tidak hanya dijadikan sebagai hiasan di samping boneka, tapi kue beras berbentuk permata dalam berbagai warna ini juga bisa dimakan setelah dipanggang.

Masing-masing warna dari kue memiliki makna hijau sebagai kesehatan dan umur panjang, putih melambangkan kesucian dan sisa-sisa salju, sementara merah mudah melambangkan keberuntungan warna bunga persik yang membawa keberuntungan dan penangkal kejahatan. Menurut kisahnya, anak perempuan yang memakan kue ini akan memiliki umur yang panjang.

3. Hina Arare

Sama seperti hina mochi, Hina arare juga merupakan makanan istimewa dalam perayaan ini. Hina arare adalah sebutan untuk kue yang dipotong kecil-kecil kemudian digoreng. Kue ini dibuat dalam 4 warna, 3 warna yang sama dengan hishi mochi ditambah warna kuning. Ini adalah salah satu jenis snack berwarna-warni yang terkenal di Jepang.

4. Shiro Zake

Wine peach adalah anggur tradisi sejak lama yang direndam dengan bunga persik dan disajikan selama Hina Matsuri. Saat ini, minuman tersebut diganti dengan shiro zake atau sake putih. Karena festival ini merupakan perayaan untuk anak perempuan, mereka menggantinya dengan minuman non-alkohol yang disebut Amazake sebagai gantinya.

5. Chirashi Zushi

Chirashi Zushi merupakan jenis sushi yang tidak digulung, meski begitu banyak terdapat hiasan di atasnya. Topping yang berlimpah ini melambangkan bahwa mereka tidak akan lapar di masa depan. Selain itu, masing-masing topping juga memiliki maknanya masng-masing. Seperti udang untuk umur panjang, akar teratai memiliki makna masa depan yang baik dan kacang untuk hidup sehat dan bekerja dengan tekun.

6. Kerang

Sebuah sup ushiojiru berisi kerang yang masih di dalam cangkang juga ikut disajikan dalam acara ini. Cangkang kerang dalam makanan dianggap sebagai simbol dari persatuan dan perdamaian, karena sepasang cangkang dan kerang dianggap sangat cocok.