Saat musim panas berakhir dan udara mulai sejuk, kata Tsukimi atau Jugoya sering terdengar di Jepang. Keduanya merujuk pada the night of the Harvest Full Moon, sebuah tradisi kuno untuk merayakan hasil panen sambil menatap keindahan bulan purnama.
Apa Itu Tsukimi?
Tsukimi, juga dikenal sebagai moon-viewing festival, adalah perayaan tahunan yang selalu dinanti di pertengahan musim gugur. Tujuannya sederhana namun mendalam: menghormati kecantikan bulan purnama sambil bersyukur atas hasil panen. Di tahun 2025, Tsukimi jatuh pada 6 Oktober (Senin), tepat di malam Harvest Full Moon. Inilah momen ketika masyarakat Jepang berkumpul, berbagi cerita, dan merayakan keindahan malam yang penuh makna.

Tradisi ini bermula dari masa ketika Jepang masih menggunakan lunar calendar. Musim gugur dimulai pada bulan kedelapan, dan malam ke-15 bulan kedelapan disebut Jugoya, puncak musim gugur sekaligus waktu terbaik untuk merayakan panen. Dari sinilah lahir kebiasaan Tsukimi, yang secara harfiah berarti “melihat bulan.”
Kini, perayaan Tsukimi dilakukan lebih santai dengan menatap bulan dari rumah, menikmati sake, atau sesederhana duduk di bawah sinar bulan bersama keluarga. Dekorasi seperti silver grass dan dango juga dihadirkan, membawa suasana seolah kembali ke masa Heian period (794–1185).
Festival Tsukimi 2025 yang Bisa Kamu Datangi
Moon Art Night Shimokitazawa - Tokyo | 19 September – 5 Oktober 2025

Di kawasan seni Shimokitazawa, festival ini mengajak orang merayakan bulan lewat karya seni. Daya tarik utamanya adalah bulan raksasa bercahaya berdiameter tujuh meter karya Luke Jerram, serta instalasi kelinci bercahaya karya Amanda Parer di dekat Kitazawa Hachiman Shrine.
Selain itu, ada pameran lukisan, stamp rally, panel interaktif, hingga seni digital. Area pusatnya ada di Shimokita Senrogai Open Space, hanya beberapa langkah dari Shimokitazawa Station. Kafe dan toko sekitar juga ikut meriah dengan menu spesial bertema Tsukimi. Info lengkap: Moon Art Night Shimokitazawa
Fukagawa Jugoya Festival - Tokyo | 3–6 Oktober 2025

Bertempat di Tomioka Hachimangu Shrine, festival ini berakar dari Edo period (1603–1868), ketika Fukagawa dikenal sebagai salah satu spot terbaik untuk melihat bulan. Tahun 2025 akan menghadirkan pertunjukan menarik seperti Japanese drumming, musik koto, tarian flamenco, dan lainnya. Setelah senja, kuil akan diterangi cahaya lampu yang hangat.
Jangan lupa mencicipi Fukagawa-meshi (nasi dengan kerang) dan dango berbentuk bulan. Sementara lentera kertas yang berpendar di malam hari menciptakan suasana benar-benar magical. Info lengkap: Fukagawa Jugoya Festival
Uneme Festival - Nara | 5–6 Oktober 2025

Festival ini mengenang seorang uneme (dayang istana) dari Nara period (710–794) yang cintanya pada kaisar bertepuk sebelah tangan. Rangkaian acaranya termasuk parade dari Nara Station menuju kolam, dengan peserta berpakaian tradisional berwarna cerah. Saat malam tiba, perahu naga berhias lentera berlayar di atas air, menciptakan pemandangan spektakuler. Puncak acara adalah Kangen boat ritual, ketika dua perahu berputar di kolam sambil memainkan musik tradisional. Lentera-lentera terapung di air menambah keindahan malam. Info lengkap: Uneme Festival
Mozu Hachiman Shrine Autumn Festival - Sakai, Osaka | 4–6 Oktober 2025

Festival ini sudah lama menjadi wujud syukur atas panen padi dan tradisi moon-viewing. Yang paling ditunggu adalah parade futon drums raksasa setinggi empat meter, dibawa oleh sekitar 70 orang setiap drum. Suara dan warna menghidupkan jalanan sepanjang hari hingga malam. Pada 5 Oktober, ada juga ritual melepas ikan di kolam kuil sebagai simbol harapan dan kehidupan baru. Info lengkap: Mozu Hachiman Shrine Autumn Festival
Mengikuti perayaan Tsukimi adalah cara indah untuk merasakan pergantian musim. Setiap festival punya ciri khas masing-masing, mulai dari seni, musik, kuliner, hingga pemandangan malam yang tak terlupakan. Lebih dari sekadar tradisi, Tsukimi mengajak kita berhenti sejenak, menatap langit, dan bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup.
Jadi, kalau kamu sedang berada di Jepang pada September–Oktober 2025, sempatkanlah menghadiri salah satu festival ini. Bukan hanya untuk melihat bulan, tapi juga untuk merasakan budaya Jepang yang hidup dalam cahaya purnama.
sumber: berbagai sumber