Berita Jepang | Japanesestation.com

Saat ini bergaul menggunakan sarana jejaring sosial merupakan fenomena yang lumrah terjadi, baik itu menggunakan Twitter, Facebook, Pinterest, Punchpin, CyWorld dan banyak situs jejaring sosial lainnya. Menyikapi fenomena ini, Jepang muncul dengan sebuah tren jejaring sosial baru yang dinamakan Social Lunch.

Social Lunch adalah sebuah tren jejaring sosial dimana kita dapat bertemu rekan baru, melakukan percakapan yang produktif serta memperluas jaringan teman dan bisnis, yang semuanya dilakukan saat makan siang. Tren jejaring sosial ini diciptakan oleh dua orang pegiat teknologi yaitu Makoto Fukuyama (27 tahun) dan Kota Uemera (25 tahun). Saat menciptakan nama “Social Lunch” ini, mereka mengambil kata “sosial” yang oleh masyarakat sekarang ini diartikan serupa seperti “jejaring sosial”, sehingga masyarakat Jepang dapat menganggap hal ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan dan memperluas jaringan teman dan kontak bisnis mereka hanya dengan sebuah pertemuan saat makan siang saja.

Selain bisa berteman dengan orang baru, melalui Social Lunch kita juga dapat bertemu dengan para elit dan orang-orang berpengaruh di Jepang menggunakan layanan “Premium Lunch” dengan harga yang relatif terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Selain memiliki sistem keamanan dan privacy yang baik, kelebihan lainnya dari Social Lunch adalah bahwa ia tidak menganggap jejaring sosial lainnya seperti Facebook atau Twitter sebagai pesaing, namun lebih seperti partner untuk dapat menjangkau jaringan yang lebih luas. Contohnya, pengguna dapat melakukan log on ke situs Social Lunch melalui akun Facebook mereka, menyebabkan hal ini mempermudah siapapun untuk bergabung dengan Social Lunch.

Social Lunch merupakan sebuah forum yang sangat tepat dan berguna untuk masyarakat Jepang yang ragu berinteraksi dengan orang-orang baru di luar lingkaran pribadi dan profesionalnya.

Berniat mencoba Social Lunch saat Anda makan siang?

sumber : moderntokyotimes.com