Artikel ini saya temukan ketika meng-klik sebuah laman berbahasa Inggris yang kontennya berisi semua tentang Jepang. Dan Yumi Nakata sebagai penulis aslinya menceritakan tentang bagaimana perbedaan signifikan antara sistem pendidikan di Jepang dan Amerika Serikat.
Berikut ada beberapa hal yang membuat perbedaan antara sistem pendidikan di Jepang dan Amerika Serikat.
# 1 Angkat Tangan Anda Untuk Menanyakan Sebuah Pertanyaan! Di Amerika hal itu sah-sah saja dan itu penanda bahwa kelas itu memang menarik bagi siswanya. Tapi itu kebalikan di Jepang. Guru Jepang mengharapkan siswa untuk tetap tenang sementara mereka mengajar dan menulis di papan tulis. Saya hanya menyalin apa yang ditulis oleh guru saya di papan tulis dan kemudian menunggu sang guru untuk menanyakan pertanyaan.
Jika kita memiliki pertanyaan, kita hanya akan menunggu guru itu setelah keluar kelas tapi kami harus memastikan pertanyaan itu tidak bodoh. Jadi saya terkejut mengetahui bahwa siswa Amerika dapat hanya mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan selama kelas.
# 2 Diskusi dan Presentasi Kurikulum pendidikan Amerika menekankan pentingnya diskusi kelompok dan presentasi. Sekali lagi, saya sudah terbiasa untuk hanya duduk di kelas diam-diam dan hal itu membuat benar-benar sulit bagi saya untuk berbicara dan bergabung dalam pada diskusi kelompok. Saya ingin hanya berdiam diri tetapi harus memaksakan diri untuk berbicara karena aktif berpartisipasi dalam bagian diskusi dan melakukan presentasi kelompok atau presentasi bisnis adalah bagian dari sistem penilaian. Kadang-kadang presentasi mengambil hampir 25% dari total nilai. Jadi saya tidak dapat tetap diam hanya karena saya malu.
# 3 Anda diharuskan untuk memasuki kelas
Mahasiswa Jepang belajar sangat keras di sekolah tinggi untuk lulus ujian masuk untuk masuk ke sebuah universitas nasional atau swasta terkemuka. Tetapi begitu mereka masuk ke universitas impian mereka di Jepang, mereka ingin fokus pada menikmati kebebasan terakhir sedikit mereka sebelum mereka mulai berburu pekerjaan di tahun senior mereka.
Perguruan tinggi Jepang melanggengkan kurikulum bergaya pengajaran yang terikat pada teks yang tidak mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Jadi dapat dimengerti mengapa banyak mahasiswa Jepang ingin fokus pada bersenang-senang daripada benar-benar belajar. Saya diam-diam iri pada saudara saya di Jepang yang berbicara mengenai kehidupan kampus mereka. Terdengar sepertinya mereka sangat senang bertemu orang-orang baru, menemukan baito (pekerjaan paruh waktu) dan menghadiri go-kon (kencan berkelompok) saat saya sedang merasa sangat stres mempersiapkan presentasi hampir setiap semester!
Ringkasan:
Perbedaan terbesar yang saya temukan antara sistem pendidikan Amerika dan Jepang adalah bahwa siswa di Amerika diharapkan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Dengan demikian, universitas Amerika umumnya jauh lebih ketat daripada universitas di Jepang.