Modus penipuan seperti yang terjadi di Indonesia, yang dikenal dengan "mama minta pulsa" sekarang marak di Jepang dengan sasarannya para orang tua.
Di Jepang, tindak penipuan ini dikenal dengan istilah "ini saya", biasanya seseorang menelpon calon korbannya, dengan berpura-pura menjadi anggota keluarga yang mengalami kesulitan dan kemudian meminta korban untuk mengirimkan uang ke rekening tertentu. Menurut keterangan polisi di Jepang, sekarang rata-rata setiap hari sekitar 30 orang menjadi korban penipuan jenis ini dan polisi mengatakan ini adalah masalah kejahatan nomer satu di Jepang. Desember lalu, Haruko Tanaka, yang tinggal di Tokyo utara, menerima telepon minta tolong dari seorang yang dikiranya anak laki-lakinya. "Ia mengatakan 'Saya membawa uang perusahaan dan ketinggalan di kereta api. Saya harus menggantinya sore ini. Tolong ibu kirimkan uang 40-ribu dolar kepada saya'," kata Tanaka. Tanaka bergegas ke bank, tapi teller-nya curiga dan memanggil polisi. Mereka mencek putra Tanaka dan ternyata peneleponnya seorang penipu. Cerita-cerita seperti itu mungkin sedikit berbeda-beda. Mungkin kecelakaan lalu-lintas atau "pacar saya hamil", tapi si penipu selalu memanipulasi emosi dan niat baik orang tua atau kakek-nenek. Tahun lalu penipuan terhadap manula bernilai sekitar 500-juta dolar dalam 12-ribu kasus. Tahun ini angkanya bakal lebih besar lagi. Superintenden Ryuji Hatayama, kepala satuan tugas khusus penipuan Tokyo, mengatakan, sulit untuk menginvestigasi dan menangkap gembong gang penipu. "Penipuan seperti ini resikonya rendah tapi hasilnya besar bagi kelompok-kelompok terorganisir seperti Yakuza," jelas Superintenden Hatayama. "Gembong-gembongnya berada di lokasi yang aman dan hanya menelepon, kemudian mengirim anak-anak muda untuk mengambil uangnya. Tapi anak-anak muda itu tidak diberitahu apa-apa tentang sindikat yang menyuruh mereka, jadi sulit dilacak." Polisi mengatakan, penipuan "ini saya" menciptakan suatu generasi baru penjahat, menggoda anak-anak muda dengan janji untuk cepat kaya. Kata Superintenden Hatayama, mahasiswa bahkan pelajar SMU yang sebelumnya tidak pernah terlibat kejahatan tertangkap untuk pertama-kalinya. Sejauh ini polisi telah menangkap 1200 pelaku kejahatan. Minggu lalu polisi Tokyo menangkap salah-satu gembongnya, yang diduga bagian dari gang Yakuza yang menipu 500-ribu dolar. Gang itu berpura-pura sebagai polisi yang menelepon dan memeras uang dari manula dan kemudian mengirim anak-anak muda untuk mengambil uangnya. Polisi telah memulai kampanya pendidikan nasional, mengunjungi mal-mal dan setasiun kereta api bersama relawan lokal yang membagi-bagikan selebaran. Mereka meminta kepada orang-orang lanjut usia untuk mencek identitas penelepon yang meminta uang. Para karyawan bank juga dilatih untuk waspada terhadap kemungkinan penipuan.
Image source: tonosakisake.com