Berita Jepang | Japanesestation.com

Bukan rahasia lagi bahwa popularitas di sektor penyanyi idola Jepang adalah tentang daya tarik visual, bukan hanya bakat musik saja. Menemukan idola dengan ritme atau nada suara yang dipertanyakan, jauh lebih mudah daripada menemukan seorang idola yang tidak fotogenik, dan para hardcore fans yang sangat menyukai idolanya merupakan sumber kehidupan ekonomi industri tersebut, karena mereka rela melepaskan banyak uang untuk datang ke setiap konser yang diselenggarakan serta membeli merchandise sang idol. Tidak hanya CD lagu, tetapi juga pada poster, pin, dan barang dagangan lain yang dihiasi oleh wajah tersenyum penyanyi favorit mereka.

Namun, meskipun ada pemahaman yang tak terucapkan bahwa para penggemar idola berpikir "Wah, mereka benar-benar terlihat cantik!" ketika grup menari di area panggung, ada sejumlah tata krama yang mereka harap tetap dipertahankan, terutama ketika berkomunikasi langsung dengan para idola itu sendiri. Baru-baru ini, Chikako Matsumoto, anggota grup penyanyi idola Jepang SKE48 yang berbasis di Nagoya dan pemimpin sub-divisi Tim S, mendapat pesan dari penggemarnya yang dirinya nilai telah melewati batas.

SKE48 menampilkan lagu "Bara no Gishiki"

Matsumoto menerima pesan melalui blognya di platform media sosial 755, yang memungkinkan pemegang akun untuk membuat posting dan juga pengguna lain untuk meninggalkan pesan. Pada tanggal 2 Juli lalu, Matsumoto menerima pesan sebagai berikut:

"Chika-chan, pada hari itu ketika aku melihat penampilan langsung Team S dari baris pertama, aku terpesona oleh pahamu, aku harap aku bisa melihatnya lagi."

Yang kemudian ditanggapi oleh Matsumoto yang berusia 20 tahun seperti ini:

“Apakah anda cukup sadar saat menulis kalimat seperti itu? Saya benar-benar ingin tahu. Apakah seseorang akan merasa baik atau buruk setelah seseorang mengatakan hal seperti itu kepada mereka? Itu sesuatu yang saya ingin anda pertimbangkan dengan benar ketika memilih kata-kata untuk disampaikan.

Bentuk komunikasi tertulis sering kali dapat menyebabkan kesalahpahaman, itulah sebabnya saya ingin anda mempertimbangkan apakah yang anda tulis pantas atau tidak. Ada banyak orang yang melukai orang lain tanpa menyadarinya.”

Chikako Matsumoto

Ada kekhasan dalam Bahasa Jepang yang mungkin menambah kemungkinan miss komunikasi dalam kalimat di atas. Dalam Bahasa Jepang, tidak jarang menggunakan kata-kata tertentu jika pembicara menganggapnya mudah disimpulkan. Misalnya, jika A dan B sedang berbicara dan A mengatakan "Saya membeli telepon baru," B mungkin bertanya "Doko de katta no?", yang secara harfiah artinya "Di mana membeli?", bentuk singkat dari pertanyaan lengkapnya yaitu " Di mana [anda] membeli [telepon] itu?"

Dalam pesannya kepada Matsumoto, sang fans penyanyi idola Jepang tersebut melakukan sesuatu yang serupa, diakhiri dengan kalimat "Saya harap saya bisa melihat lagi," menghilangkan objek dari kata kerja "lihat." Dalam hal ini, tidak jelas apakah dia memberi tahu Matsumoto, "Saya harap saya bisa melihat anda / Tim S lagi" atau "Saya harap saya bisa melihat paha anda lagi."

Di satu sisi, orang dapat berargumentasi dengan sejarah panjang kostum penyanyi idola Jepang yang sering kali mengenakan rok pendek di panggung, belum lagi video musik lagu musim panas yang menampilkan mereka dalam bikini, hal ini dianggap sebagai upaya yang disengaja guna menarik perhatian ke "kaki" para penyanyi, dan menuai manfaat ekonomi terkait.

Video klip “Igai ni Mango” dari SKE48

Namun sepertinya terlalu berlebihan untuk mengharapkan seorang idola menghargai ketika ada random people di internet yang mengatakan kepadanya secara langsung betapa menawan paha mereka, dan mudah-mudahan kasus ini bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya bersikap bijaksana dalam memilah kata untuk disampaikan para penggemar penyanyi idola Jepang lainnya.