Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada tanggal 18 Mei yang lalu, dalam rangka menandai 400 tahun sejak kematian Tokugawa Ieyasu, lebih dari 1.000 orang termasuk yang berpakaian seperti prajurit feodal dan petinggi Shinto melakukan kegiatan reka ulang dari pemindahan makam Tokugawa Ieyasu di Nikko, Prefektur Tochigi, Jepang. Tokugawa Ieyasu (1542-1616) mendirikan Keshogunan Tokugawa yang memerintah Jepang selama Periode Edo (1603-1867).

Prosesi besar-besaran menandai peringatan 400 tahun kematian shogun Tokugawa pertama
Tiga kuil portabel "mikoshi" yang didedikasikan untuk Tokugawa Ieyasu, Toyotomi Hideyoshi dan Minamoto no Yoritomo diarak sepanjang 1 kilometer di dekat kuil Nikko Toshogu di Nikko, Prefektur Tochigi, pada tanggal 18 Mei. Pawai ini memperingati pemindahan makam Ieyasu dan 400 tahun kematiannya. (Takayuki Kakuno)

Seperti dikutip dari ajw.asahi.com, prosesi yang disebut Hyakumono Zoroi Sennin Musha Gyoretsu (Prosesi dari 1.000 samurai) yang merupakan bagian dari Spring Grand Festival selama dua hari yang dimulai pada tanggal 17 Mei ini diadakan setiap tahun dan memperingati pemindahan jenazah Tokugawa Ieyasu dari Prefektur Shizuoka, tempat di mana ia meninggal, ke kuil Nikko Toshogu, tempat peristirahatan terakhirnya. Dengan membawa tiga kuil portabel "mikoshi", sekitar 1.200 orang yang mengenakan kostum berparade 1 kilometer di dekat kuil tersebut. Tiga mikoshi tersebut masing-masing didedikasikan untuk Ieyasu, panglima perang Toyotomi Hideyoshi (1536-1598) dan Minamoto no Yoritomo (1147-1199), yang menyandang gelar shogun dan memimpin pemerintahan prajurit Jepang pertama di Kamakura. Tahun lalu, sekitar 30.000 pengunjung menghadiri acara tersebut. Kini, sekitar 50.000 penonton berbaris di sepanjang iring-iringan tersebut, dengan beberapa orang penonton melemparkan koin ke arah mikoshi untuk merayakan acara tersebut. Hiroshi Kamiyoshihara, 61 tahun, yang membantu membawa salah satu mikoshi berkata, "Koin-koin dilemparkan seperti bintang jatuh, saya bangga dengan jumlah penonton yang memenuhi barisan di sepanjang iring-iringan."