Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang memiliki tradisi lama dengan truk dekorasi atau yang disebut Dekotora (singkatan dari dekorasi dan truk), dan telah menjadi bagian dari budaya Jepang. Para pengemudi truk di Jepang sering menghabiskan puluhan juta yen untuk menambahkan hiasan seperti aksen krom, lampu neon, kain Louis Vuitton, dan bahkan lampu gantung ke truk mereka.

Desain truk dekorasi yang luar biasa ini menarik perhatian fotografer Robert Benson, yang tinggal di Jepang selama delapan tahun. Fotografer ini mencari proyek foto baru setiap kali dia kembali. "Saya selalu suka [memotret] sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, sedikit berbeda dan tidak biasa, dan truk ini sesuai dengan hal itu," katanya kepada INSIDER.

Dekotora
Dekotora, truk dekorasi ala Jepang (insider.com)

Awal musim panas tahun 2016, Benson menghadiri pertemuan lebih dari 300 pemilik Truk Dekotora, untuk memamerkan kendaraan berharga mereka. Benson menjelaskan bahwa serial film aksi-komedi tahun 1970-an "Torakku Yarō", yang menceritakan sepasang pengemudi truk yang melarikan diri dari hukum, mempopulerkan Truk Dekotora (kependekan dari "truk dekorasi").

"Semua [truk] berfungsi dan dapat dikendarai, mereka menggunakannya untuk bekerja," kata Benson. "Apa yang tidak berfungsi, atau apa yang tidak memiliki tujuan sebenarnya, adalah semua hiasan khrom dan lonceng," katanya.

Bagian dalam truk dekotora
Bagian dalam truk dekotora (insider.com)

Benson membandingkan kabin truk mereka dengan kokpit pesawat, karena banyaknya lampu neon yang ditambahkan ke eksterior kendaraan, kabinnya diisi dengan tombol dan kontrol sakelar. Namun saat berkendara di jalan raya, lampu harus tetap dimatikan.

"Pemilik truk bangga dengan pekerjaan mereka," kata Benson. "Dan mereka menghabiskan banyak uang untuk apa yang mereka lakukan."

Bagian dalam truk dekotora
Bagian dalam truk dekotora (insider.com)

"Saat membahasnya, saya tidak tahu apakah [pengemudi truk] akan bersikap baik, atau jenis orang yang kasar atau apa, tetapi mereka semua sangat, sangat baik, dan senang berada di sana," katanya. "Mereka ingin saya memotret mereka dengan truk mereka."

Bagian dalam truk dekotora
Bagian dalam truk dekotora (insider.com)

"Hanya ada sekitar 500 orang di sana, dan saya adalah satu-satunya orang asing di sana," kata Benson. "Biasanya saya suka berbaur dan diam-diam melakukan pekerjaan saya, tapi sebagai satu-satunya orang asing di sana, saya mendapat banyak perhatian."

Bagian dalam truk dekotora
Bagian dalam truk dekotora (insider.com)

Untuk memotret truk besar ini, Benson menggunakan dua kamera berbeda. Satu kamera digital format sedang, yang menangkap detail dengan sangat baik, dan kamera DSLR Canon. Dua flash menerangi areanya, membuat krom dan warna truk-truk ini lebih menonjol.

"Truk seperti ini tidak ada di Amerika atau di mana pun di dunia, itulah yang membuat saya tertarik," kata Benson.