Berita Jepang | Japanesestation.com

Di Jepang, teh lebih dari sekedar minuman. Meminum teh adalah ritual yang sangat penting yang memiliki banyak makna dalam budaya Jepang. Upacara minum teh melambangkan kesucian, ketenangan, rasa hormat, dan harmoni, dan ada banyak persiapan yang harus dilakukan untuk acara penting ini.

Sejarah Upacara Minum Teh Jepang

Upacara Minum Teh
Upacara Minum Teh Jepang (trulyexperiences.com)

Upacara minum teh Jepang disebut sadō (茶道) atau chanoyu (茶の湯), adalah tradisi Jepang yang kaya akan sejarah. Ini adalah cara seremonial untuk menyiapkan dan menikmati teh hijau di ruang teh tradisional berlantai tatami. Selain menyajikan dan menerima teh, salah satu tujuan utama dari upacara minum teh adalah agar para tamu dapat menikmati keramahan tuan rumah dalam suasana yang berbeda dari kehidupan sehari-hari.

Tradisi ini berkaitan dengan agama Buddha dan sudah ada sejak abad ke-9 di Jepang. Teh pertama kali diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-8 oleh seorang biksu yang baru kembali dari Tiongkok. Biksu Buddha Eichu secara pribadi mempersiapkan dan menyajikan sencha kepada Kaisar Saga yang sedang bertamasya di Karasaki pada tahun 815.

Upacara Minum Teh
Persiapan upacara minum teh (japan-guide.com)

Awalnya, teh telah dikenal di Tiongkok selama lebih dari seribu tahun pada saat menjadi populer di Jepang. Teh diminum sebagian besar untuk alasan pengobatan di seluruh China, dan teh hijau digunakan dalam ritual keagamaan di biara Buddha. Di Jepang, teh menjadi simbol status di antara kelas prajurit dan itu mulai mengembangkan estetikanya sendiri.

Teh kemudian diminum sebagai minuman obat, terutama di kalangan kelas atas dan pendeta. Baru pada Zaman Muromachi (1333-1573) teh mendapatkan popularitas di semua kelas sosial di Jepang. Di antara anggota masyarakat yang kaya, pesta minum teh menjadi populer di mana para peserta akan memamerkan mangkuk teh mereka yang indah dan mepertunjukkan pengetahuan mereka tentang teh.

Ruangan Teh
Ruangan minum teh pada era Sen no Rikyu (japan-guide.com)

Sekitar waktu yang sama, pesta teh dengan versi yang lebih formal dikembangkan dengan kesederhanaan Zen dan penekanan yang lebih besar pada spiritualitas. Dari pertemuan-pertemuan inilah asal mula upacara minum teh khas Jepang berasal. Sen no Rikyu (1522-1591) adalah Bapak dari cara minum teh modern yang menganjurkan kesederhanaan dalam upacara minum teh. Sebagian besar sekolah upacara minum teh di Jepang saat ini, termasuk Omotesenke dan Urasenke, berkembang dari ajarannya.

Tata Cara Upacara Minum Teh

Bak Batu
Bak batu untuk menyucikan diri sebelum upacara minum teh (japan-guide.com)

Tata cara upacara minum teh Jepang bervariasi, tergantung pada tempat dan waktu dalam setahun, tetapi biasanya tuan rumah dan tamu akan saling membungkuk, kemudian mereka secara ritual akan menyucikan diri di bak batu dengan mencuci tangan dan mulut mereka dengan air. Mereka kemudian melepaskan alas kaki sebelum memasuki ruang teh melalui pintu kecil, dan duduk dalam urutan yang telah ditentukan.

Ruangan Teh
Ruangan minum teh modern (japan-guide.com)

Para tamu akan disajikan makan dalam beberapa sesi, ditemani oleh sake dan camilan manis. Setelah makan, ada jeda ketika para tamu meninggalkan ruangan dan tuan rumah merapikan kembali ruangan, mengatur rangkaian bunga dan membuat persiapan untuk menyajikan teh.

Upacara minum teh formal yang lengkap adalah acara yang memakan waktu berjam-jam, yang dimulai dengan hidangan kaiseki, diikuti dengan semangkuk teh kental dan diakhiri dengan semangkuk teh encer. Namun, sebagian besar upacara minum teh akhir-akhir ini banyak disingkat dan terbatas pada menikmati semangkuk teh encer.

Teh dan Wagashi
Suguhan teh encer dan wagashi (japan-guide.com)

Saat ini, upacara minum teh dipraktikkan sebagai hobi, dan ada juga tempat-tempat yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Upacara minum teh dengan berbagai tingkat formalitas dan keaslian ditawarkan oleh banyak organisasi di seluruh Jepang, termasuk di beberapa taman tradisional, pusat budaya, dan hotel. Kyoto dan Uji adalah salah satu tujuan terbaik di negara ini untuk menikmati budaya teh Jepang.

Sumber: Truly Experiences, Japan Guide