Berita Jepang | Japanesestation.com

Terakoya (sekolah-sekolah kuil) adalah lembaga pendidikan publik yang memberikan pendidikan membaca dan menulis kepada anak-anak rakyat biasa. Di beberapa tempat, sekolah ini juga  mengajarkan penggunaan sempoa. Mereka tidak hanya ada di Edo (nama Tokyo sebelumnya) tetapi juga di kota-kota lain dan desa-desa di seluruh Jepang.

Ribuan sekolah rakyat ini mulai menerima murid di seluruh negeri selama era Tempō (1830-1844). Jumlah terakoya di akhir Keshogunan Tokugawa tampaknya telah mencapai sekitar tiga puluh atau empat puluh ribu dan termasuk lembaga-lembaga yang berkontribusi pada tingkat melek huruf yang tinggi di antara orang-orang biasa.

Mengenal Terakoya, Sekolah Publik Pertama Bagi Rakyat Jepang Biasa Pada Zaman Edo
Sekolah untuk perempuan

Terakoya pertama muncul pada awal abad ke-17, sebagai perkembangan dari fasilitas pendidikan yang didirikan di kuil-kuil Buddha. Sebelum periode Edo, lembaga pendidikan umum didedikasikan untuk anak-anak dari keluarga samurai dan penguasa, sehingga munculnya kelas pedagang di pertengahan periode Edo mendorong popularitas sekolah publik ini, karena kebanyakan dari mereka tinggal di kota-kota besar seperti Edo dan Osaka, serta di daerah pedesaan dan pesisir.

Tingkat kehadiran terakoya mencapai 70% di ibukota Edo pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Terakoya dihapus pada periode Meiji, ketika pemerintah melembagakan Sistem Pendidikan Orde (gakusei 学制) pada tahun 1872, dimana menghadiri sekolah umum dibuat wajib untuk memberikan pendidikan dasar kepada seluruh penduduk.

Mengenal Terakoya, Sekolah Publik Pertama Bagi Rakyat Jepang Biasa Pada Zaman Edo
Buku teks atau oraimono

Di Terakoya metode pendidikan sangat berbeda dengan metode sekarang, anak-anak umumnya belajar membaca dan menulis. Buku teks yang berbeda digunakan untuk anak-anak petani dan untuk anak-anak pedagang sehingga masing-masing dapat memperoleh pengetahuan yang diperlukan, apakah mereka membutuhkan ilmu untuk pertanian atau perdagangan. Nama umum untuk buku teks yang digunakan dalam terakoya adalah "ōraimono".

Teikin-ōrai adalah salah satu buku teks "Ōraibutsu" yang sering digunakan untuk mempelajari budaya dasar dan kaligrafi di sekolah publik tersebut. Ketika pertama kali dikembangkan pada periode Muromachi, buku ini digunakan untuk mendidik anak-anak dari bangsawan, samurai, dan biarawan. Namun pada periode Edo, buku ini dikenal sebagai buku teks untuk orang-orang biasa.

Meski terakoya fokus pada membaca dan menulis, tetapi mereka juga membahas subyek dan disiplin tambahan, seperti menghitung dengan sempoa (soroban), sejarah, dan geografi. Mereka juga mengajarkan para gadis menjahit, ritual upacara minum teh, teknik merangkai bunga dan seni dan kerajinan lainnya.

(featured image: Tokyo Library)