Berita Jepang | Japanesestation.com

Kebanyakan potensi dan kekuatan dalam film-film Jepang yang dirilis pada zaman keemasan pasca perang berasal dari bintang-bintang mereka yang sangat bertalenta. Di balik film hebat pada era tersebut, ada aktris-aktris Jepang terbaik yang terlibat, baik dalam permainan peran, maupun produksi film. Selain berperan dalam film, mereka juga berperan dalam perkembangan industri perfilman Jepang pada saat itu. Berikut adalah 5 aktris Jepang terbaik di zaman keemasan pasca perang.

1. Kinuyo Tanaka (1909 – 1977)

kinuyo tanaka
Kinuyo Tanaka dalam film The Life of Oharu (bfi.org.uk)

Daftar aktris Jepang terbaik tidak akan lengkap tanpa Kinuyo Tanaka, yang membuat sekitar 250 penampilan selama 50 tahun. Penampilan pertamanya adalah dalam Hotei Nomura’s of the Genroku Era (1924), Tanaka adalah aktris yang berperan penting sebagai wanita Jepang pertama yang terjun langsung dalam dunia perfilman, membuat enam film dari Love Letter (1953) sampai Love Under The Crucifix (1962), bekerja sama dengan banyak produser. Meskipun ia hanya muncul sebagai peran kecil dalam filmnya sendiri, tetapi peran-perannya selalu menyentuh hati penonton dan membuatnya semakin dikenal.

Film Penting yang Dibintangi:

- The Dancing Girl (Heinosuke Gosho, 1933)
- The Life of Oharu (Kenji Mizoguchi, 1952)
- The Ballad of Narayama (Keisuke Kinoshita, 1958)

2. Setsuko Hara (1920-2015)

setsuko hara
Setsuko Hara dalam Tokyo Story (bfi.org.uk)

Kemampuan Setsuko Hara yang menakutkan untuk tampil modern dan mandiri, secara bersamaan menunjukkan sisi feminim yang tradisional berupa kesopanan dan penahanan emosi, menjadikannya sebagai aktris Jepang yang paling dikenal secara internasional. Berperan sebagai seorang janda dalam film sederhana karya Yasujirou Ozu, ia tampak sangat polos dan tidak bersalah.

Setsuko Hara melakukan debutnya pada usia 15 tahun, dalam film berjudul Don’t Hesitate, Young Folks (1935). Pada awalnya hanya peran kecil, ia terus berkembang hingga akhirnya ia mendapatkan peran besar pada film Kochiyama Soshun (1936). Meskipun banyak rumor yang beredar tentang hubungan romantis antara ia dan seorang sutradara terkenal selama karirnya, tetapi ia tidak pernah menikah sampai ia akhirnya mengundurkan diri di usia 43 tahun dan menghilang dari dunia hiburan.

Film Penting yang Dibintangi:

- No Regrets for Our Youth (Akira Kurosawa, 1946)
- Late Spring (Yasujirou Ozu, 1949)
- Repast (Mikio Naruse, 1951)

3. Yamaguchi Toshiko (1920 – 2014)

yamaguchi yoshiko
Yamaguchi Yoshiko dalam Scandal 1950 (bfi.org.uk)

Cendikiawan Inuhiko Yomota menyebut Yamaguchi Yoshiku adalah salah satu wanita asia paling penting di abad ke-20. Ia lahir di Manchuria dari kedua orangtua Jepang, dan fasih berbahasa Mandarin. Penampilan live-nya di Tokyo pada tahun 1941, menyanyikan lagu-lagu hit dari filmnya, memicu kerusuhan di dalam negeri pada masa perang. Ia dikira sebagai warga negara China, dan dijatuhi hukuman atas pengkhianatan dan kolaborasi oleh pemerintah China, namun akhirnya ia lolos dari eksekusi setelah terungkap bahwa ia bukanlah warga negara China.

Film Penting yang Dibintangi:

- Sayo’s Bell (Hiroshi Shimizu, 1943)
- Scandal (Akira Kurosawa, 1950)
- House of Bamboo (Samuel Fuller, 1955)

4. Machiko Kyo (1924 – 2019)

machiko kyo
Machiko Kyo, salah satu aktris Jepang terbaik (commons.wikimedia.org)

Hal paling menakjubkan yang dimiliki para aktris-aktris besar Jepang pada zaman keemasan adalah umur panjang mereka. Lahir di Osaka sebagai Mokoto Yano, ia menggunakan nama Machiko Kyo sebagai nama pangungnya setelah bergabung dengan Osaka Shochiku Girls Opera sebagai penari. Ia memulai debut layarnya pada tahun 1944 sebagai peran kecil, dan akhirnya mendapat peran besar pada tahun 1949 setelah bergabung dengan Daiei.

Machiko menjadi salah satu aktris yang memenangkan hadiah paling banyak saat itu, berkat perannya dalam beberapa film, seperti Ugetsu Monogatari (1953), dan Gate of Hell (1953). Machiko meninggal pada tanggal 12 Mei tahun lalu, di usianya yang ke 95 tahun.

Film Penting yang Dibintangi:

- Rashomon (Akira Kurosawa, 1950)
- Ugetsu Monogatari (Kenji Mizoguchi, 1953)
- Odd Obsessionn (Kon Ichikawa, 1959)

5. Sachiko Hidari (1930 – 2001)

sachiko hidari
Sachiko Hidari dalam film The Insect Woman (bfi.org.uk)

Sachiko Hidari memulai debut filmnya pada tahun 1952, ia berperan dalam lusinan film di sebuah studio kecil sampai akhirnya dikontrak oleh Nikkatsu, dan memulai peran sesungguhnya dalam film The Black Tide (1954). Ia juga berperan penting sebagai wanita Jepang pertama yang merencanakan, memproduksi, mengarahkan, dan membintangi filmnya sendiri pada tahun 1977, The Far Road.

Sachiko Hidari menerima penghargaan Silver Bear sebagai aktris terbaik di Berlin pada tahun 1964 untuk dua peran yang ia mainkan dalam film The Insect Woman (1963), dan New Wave, She and He (1963).

Film Penting yang Dibintangi:

- The Sun Legend of the End of The Tokugawa Era (1957)
- The Insect Woman (Shohei Imamura, 1963)
- Under the Flag of the Rising Sun (Kinji Fukusaku, 1972)