Inilah hasil seni yang dapat digunakan yang berasal dari Prefektur Ishikawa, Jepang yang mewakili persimpangan seni dan kerajinan tangan, tradisional dan modernisasi, yang saat ini sedang dipamerkan di Japan Society hingga Jum'at, 14 Februari.
Diselenggarakan oleh Pemerintah Prefektur Ishikawa dan dipilih oleh Museum seni Rupa dan Desain oleh kepala kurator emeritus David McFadden bersama kurator desain Ron Labaco, terdapat sembilan belas benda sebagai contoh dari seniman saat ini yang menghormati waktu dengan mempersembahkan teknik memberi vernis dan tekstil yuzen ketika memiliki bakatnya sampai saat ini.
Kalian akan melihat maki-e, vernis Jepang yang ditaburi dengan bubuk emas atau perak, dalam desain yang rumit di casing iPhone; seekor anjing lucu tempat pembakar dupa yang terbuat dari Kutani-yaki jenis porselen/keramik; dan kipas sutra transparan Ushibiki yang terbuat dari kain berkualitas tinggi.
“Sejarah bukan di masa lalu,” kata McFadden, “Itu hidup di sini di masa kini.”
Di sebuah negara jumlah pengrajin tradisi kuno yang terampil dengan teknik yang memakan waktu kini telah berkurang, dan saat ini hadirlah seniman muda Yuki Nakamura, yang mengadakan perjalanan pertamanya ke New York sebagai bagian dari pameran ini, dengan membawa suatu kerajinan cat vernis Urushi. Dia juga mengajar di almamaternya, Kanazawa College of Art, dan memastikan keterampilan abadi ini menurun kepada generasi muda.
Karya dari Nakamura adalah campuran dari driftwood (kayu apung), potongan potongan kulit kerang, dan cat vernis merah tebal, merupakan salah satu koleksi dari bagian karya seni yang sejati.
Mungkin bagian dari karya yang tidak biasa adalah helm pengendara sepeda yang dibuat oleh Perusahaan Kaba Jikichi Lacquerware. Pada bagian atas kepala terdapat mahkota styrofoam yang divernis cantik, menggunakan cara tradisional yaitu teknik maki-e, untuk menggambarkan burung Phoenix.
Prefektur Ishikawa terletak di Laut Jepang, tempat yang kaya akan keindahan alam dan sejarahnya. Melalui Ishikawa Arts kini kalian bisa melihat lebih dekat keindahan dan tradisi prefektur tersebut. Karya seni ini tidak dijual di Japan Society, tetapi beberapa bagian bendanya akan tersedia untuk pembelian melalui The Art of Travel, sebuah perusahaan yang menyelenggarakan keunikan pembuatan karya seni dari hubungan perjalanan yang berpengalaman di seluruh Jepang.
Source: japanculture-nyc.com