Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang tak hanya punya sakura yang mekar pada musim semi, tapi juga bunga krisan yang dapat kamu nikmati pada musim gugur. Salah satu cara untuk menikmatinya adalah dengan mengunjungi Kiku Matsuri (Kiku=Krisan, Matsuri=Festival) adalah festival bunga krisan yang dirayakan setiap tahun pada bulan November di kuil Yushima Tenmangu, Bunkyo, Tokyo. Di festival ini, dipajang berbagai macam bunga krisan yang dirawat oleh 60 anggota Bunkyo Aikiku Kai, sebuah asosiasi lokal yang fokus menanam bunga krisan. Kamu bisa menikmati keindahan bunga krisan di festival ini.

Festival ini memajang bunga krisan dalam berbagai macam rangkaian dan jenis. Salah satu yang paling menarik adalah rangkaian bunga yang besar, terdiri dari 2.000 bunga dan 32 varietas, beberapa di antaranya merupakan hasil tanam siswa SD dan SMP setempat. Setiap tahunnya, Kiku Matsuri dikunjungi oleh 100.000 orang setiap tahunnya.

Ada juga rangkaian senrin-zaki, rangkaian tersebut memiliki banyak bunga yang berasal dari ujung yang sama. Di festival ini juga ditampilkan rangkaian bunga bontei dari tanaman bonsai krisan dengan berbagai macam tema. Rangkaian yang paling menarik adalah kiku-ningyou, yaitu boneka berukuran manusia normal yang dihiasi bunga krisan sebagai pakaiannya.

Boneka bunga krisan
Boneka-boneka manusia yang dihiasi bunga Krisan (Sumber: Nippon.com)

Setiap bunga di festival ini merupakan hasil terbaik dari kasih sayang yang diberikan ketika merawatnya. "Semakin banyak perhatian yang ditanamkan kepada mereka, semakin cantik mereka tumbuh," kata Keiji Sugimoto, kepala Bunkyou Aikiku Kai. Setiap tahunnya, bunga dirawat dengan cara yang berbeda-beda, karena hal yang terpenting dalam merawat bunga krisan bukan tekniknya, melainkan perasaan yang diberikan.

"Bunga krisan merupakan cerminan hatimu, kamu harus menanamnya dengan penuh cinta dan perhatian," ucap Keiji.

Dalam festival ini, ada penghargaan yang diberikan untuk bunga yang tercantik. Dilansir dari Nippon.com, kriteria yang dibutuhkan untuk mendapatkan penghargaan adalah dari penampilan secara keseluruhan. Dengan tujuan untuk melestarikan bunga berjenis tradisional, varieta bunganya diperhatikan. Jika ada serangga, tanda2 penyakit, atau daun yang gugur, akan diberikan nilai kurang.

Selain itu, hal yang diperhatikan adalah bagaimana bunganya tumbuh dan dirangkai. Salah satu rangkaian yang paling baik adalah rangkaian sanbo-jitate. Rangkaian ini terdiri dari tiga bunga yang tumbuh dari satu batang, bunga yang paling tinggi di belakang dianggap melambangkan surga, yang berada di kirinya melambangkan bumi, dan di kanan melambangkan manusia. Rangkaian ini membutuhkan perhatian dalam pencahayaan dan teknik yang cermat. Untuk bisa membuat bunga mekar bersamaan membutuhkan teknik yang sangat baik.

Jenis pemotongan dan merangkai lainnya, termasuk bingkai kengai kogiku dan senrin-zaki besar yang terdiri dari beberapa bunga dari satu batang ogiku. Akhirnya, kamu akan tercengang karena rangkaian bontei dari krisan bonsai, masing" memiliki tema yang unik, dan boneka kiku ningyo yang selalu ada di festival krisan, boneka yang dengan pakaian dari krisan.

Chrysantemum sebagai cap kaisar
Bunga krisan di Jepang digunakan sebagai lambang kekaisaran dengan jumlah kelopak 16 (Sumber: Oyakata)

Bunga krisan merupakan bunga yang sering digunakan pada cap kekaisaran, sampul paspor Jepang, beberapa uang logam, dan di pintu-pintu fasilitas diplomatik Jepang di luar negeri. Bunga ini diimpor dari Cina sebagai tanaman obat di periode Nara (710-794), kemudian pada waktu Kaisar Go-Toba (1183-1198) menjadikan bunga krisan sebagai lambang pribadinya. Sejak saat itu, Lambang bunga krisan dengan 16 kelopak bunga digunakan sebagai lambang kekaisaran Jepang. Selain bunga sakura, bunga krisan juga menjadi bunga yang menggambarkan Jepang.