Jepang termasuk salah satu negara yang identik dengan teh. Negara Jepang memang memiliki banyak jenis dan juga level kualitas teh yang dibedakan berdasarkan beberapa faktor. Misalnya saja, ada jenis teh yang tumbuh dalam bayangan; teh yang dibuat dengan cara steam-pressed, dipanggang di wajan atau dikeringkan; teh yang dipetik hanya pada tanggal tertentu saja, dan banyak lagi.
Bukan hanya teh-nya saja yang unik. Budaya minum teh di Jepang juga sangat unik dan khas. Contohnya pada pelaksanaan Upacara Minum Teh yang mengandung banyak filosofi tersendiri mulai dari persiapan hingga penyajian, sehingga upacara tersebut akhirnya menyerupai sebuah bentuk kesenian.
Berikut ini beberapa referensi variasi teh di Jepang yang mudah ditemukan disana.
1. Ryokucha
Ryokucha merupakan istilah yang paling umum untuk menyebut tentang teh hijau. Banyak teh Jepang merupakan variasi dari Ryokucha. Secara sederhana, teh hijau kerap disebut ocha (teh) atau nihoncha (teh Jepang) saja.
2. Yamecha
Teh dari daerah Yame di prefektur Fukuoka yang dikenal memiliki kualitas baik.
3. Ujicha
Teh dari daerah Uji di Kyoto yang sudah diproduksi sejak 400 tahun silam.
4. Aracha
Teh hijau yang masih mentah dan belum diolah.
5. Shincha
Teh yang dipetik di awal musim. Rasanya lebih manis dibanding petikan selanjutnya.
6. Sencha
Teh paling biasa ditemukan di Jepang. Diproduksi dari daun teh petikan pertama dan kedua dan di steam-pressed untuk menghasilkan rasa pahit yang samar.
7. Hachijuhachiya Sencha
Sencha yang dipetik 88 hari sejak awal musim semi.
8. Fukamushicha
Seperta sencha, namun di steam lebih lama untuk rasa yang lebih kuat dan warna yang lebih gelap.
9. Bancha
Teh kualitas rendah yang dipanen pada periode ke-3 atau ke-4 di akhir musim panas.
10. Aki Bancha
Dipanen di musim gugur pada periode terakhir (yang ke-4). Dipanen bersama batangnya.
11. Hojicha
Bancha yang dipanggang di arang dengan temperatur tinggi. Hojicha memiliki rasa panggangan yang kaya.
12. Gyokuro
Teh mahal yang ditanam dibawah bayangan selama 20 hari. Gyokuro memiliki rasa yang manis, tinggi kafein, dan rendah catechins (rasa pahit).
13. Kabusecha
Di tanam dibawah bayangan namun hanya beberapa hari sebelum panen.
14. Tamaryokucha
Teh dari Kyushu yang daunnya dibentuk seperti bola. Tamaryokucha memiliki rasa khas yang tajam dan aroma citrus.
15. Kamairicha
Teh yang dipanggang di atas wajan (kebanyakan teh Jepang di steam-pressed). Rasa pahitnya lebih sedikit dibanding jenis yang diuap.
16. Kukicha
Dibuat dari batang, tangkai, dan ranting teh. Kukicha memiliki rasa yang unik.
17. Mecha
Dibuat dari kuncup dan dipetik pada awal musim semi.
18. Konacha
Teh kualitas rendah yang disajikan di restoran sushi. Dibuat dari serbuk maupun bagian-bagian dari sencha maupun gyokuro saat diproses.
19. Matcha
Teh berkualitas baik yang diproduksi dari tanaman yang berada di bawah bayangan. Digunakan untuk upacara minum teh maupun berbagai dessert dan manisan.
20. Tencha
Matcha yang belum diproses untuk mereka yang ingin menggiling sendiri untuk mendapatkan matcha yang segar.
21. Genmaicha
Teh hijau yang dikombinasikan dengan beras merah panggang. Semula ini menjadi jenis teh yang paling murah. Tujuan dicampur dengan beras untuk mengurangi aroma teh, khusus bagi mereka yang tidak dapat menerima rasa teh yang murni. Namun kini, Genmaicha dianggap memiliki rasa grassy yang unik dan aroma panggang yang khas. Terkadang dicampur dengan matcha.
22. Funmatsucha
Teh bubuk instan. Bentuk penemuan modern layaknya kopi instan. Tinggal dicampurkan saja ke air panas.
23. Oolongcha
Teh Cina yang diproduksi melalui proses yang unik melibatkan peng-oksidasi-an daun teh di terik matahari. Cocok dinikmati sambil menyantap makanan berminyak.
24. Jasmine Cha
Teh hijau yang dicampur dengan bunga Melati.
25. Mugicha
Barley tea panggang yang bebas kafein. Tidak mengandung teh.
26. Kombucha
Japanese kelp tea yang dibuat dari kombu (rumput laut yang biasa digunakan dalam masakan Jepang) kering dan bubuk yang diseduh.
27. Sakura tea
Kelopak sakura yang dicampur dengan teh hijau dan biasa disantap sebagai sencha saat musim semi.
28. Kocha
Istilah Jepang untuk teh hitam dari Barat.
Budaya teh modern
Seperti halnya di Indonesia, saat ini tak sulit untuk menemukan teh dalam bentuk kemasan botol. Namun di Jepang, jumlah teh dalam kemasan botol mayoritas memiliki jenis pure tea (tanpa gula maupun bahan tambahan lainnya).
Industri retail di Jepang sangatlah kompetitif. Produk teh Jepang pun harus terus berevolusi untuk berkompetisi dalam mengisi rak-rak di berbagai convenience store. Berbagai rasa baru rutin keluar setiap bulannya, sehingga Jepang merupakan negara yang sangat menarik bagi para pecinta teh.