Berita Jepang | Japanesestation.com

Perang besar di Jepang, perang Kawanakajima di perfektur Nagano, sudah 35 kali diperingati dan kini dikomersialkan dengan keikutsertaan orang asing. Tahun ini dari 762 peserta di mana 300 peserta adalah wanita, 67 orang asing ikut serta dalam perayaan perang besar tersebut. Ada yang dari Amerika, Kanada dan sebagainya. Motifnya juga bermacam-macam.

Jepang Komersilkan Peristiwa Perang Kawanakajima
Sebanyak 67 orang asing ikut partisipasi dalam peringatan perang Kawanakajima yang dikomersialisasikan di prefektur Yamanashi.

"Saya ikut karena anak saya mengajak serta ke sini untuk memperingati ulang tahun saya ke-50," kata seorang ayah dari Amerika Serikat yang ikut serta bersama anaknya, dalam perayaan perang Kawanakajima di prefektur Yamanashi, disiarkan tanggal 16 Juni 2014 di Tokyo TV dalam acara "You ha nani shini nihon he (Kamu ke Jepang untuk apa?)". Pertempuran Kawanakajima selama 12 tahun sejak tahun 1553 sampai dengan 1564 terbagi lima tahapan. Pertempuran Sengoku Daimyo (Niigata saat ini) antara Takeda Shingen (Harunobu Takeda) dengan Uesugi Kenshin (Nagao Kagetora), untuk memperebutkan kendali Kitashinano. Pertempuran Kawanakajima dilakukan di daerah datar berbentuk segitiga antara Sungai Sai dan Sungai Chikuma. Paling besar pertempuran ini terjadi pada pertempuran keempat (1561-1564) menjadi medan pertempuran paling hebat dengan jumlah korban meninggal paling banyak. Pertempuran besar ini juga mengilhami munculnya lukisan Jepang Ukiyoe yang menggambarkan peperangan tersebut, khususnya peperangan di Hachimanpara mulai tanggal 1 September 1561. Dari kelompok tentara Uesugi pada awalnya dikerahkan sekitar 8.000 tentara berperang. Sebaliknya pihak lawan dari tentara Takeda dikerahkan sekitar 10.000 orang setiap tahapan perangnya. Namun di tahap perang ketiga, kelompok Uesugi mengerahkan 10.000 tentara dan kelompok Takeda 23.000 tentara dan tahapan keempat kelompok Uesugi mengerahkan 13.000 tentara dan kelompok Takeda mengerahkan 20.000 tentara. Tak heran kalau banyak sekali (puluhan ribu orang) yang meninggal dalam perang (babad) saudara tersebut. Begitu besarnya perang saudara Jepang sehingga sampai kini tak pernah dilupakan warga Jepang, sehingga selalu diperingati setiap tahunnya dalam bentuk festival perang-perangan dan menjadi tontonan menarik banyak wisatawan, baik dalam dan luar Jepang. Anehnya dilakukan di provinsi lain yaitu di Yamanashi, bukan di lokasi perang sebenarnya, di Nagano. "Kebetulan ada lokasi perang yang mirip seperti saat itu ya kita buat di sini," kata penyelenggaranya dari Provinsi Yamanashi. Berapa biaya partisipasi bagi orang asing termasuk baju perang Jepang itu? Diperkirakan sekitar 10.000 yen per orang termasuk untuk menyewa baju atau pakaian perang yang akan kotor dan resiko rusak dengan model festival seperti perang sesungguhnya. Tentu saja pedang yang dipakai tidak tajam hanya berupa kayu dan plastik. Menarik sekali memang berpartisipasi dalam acara ini. Tetapi menonton saja juga tidak kalah menariknya, karena seolah-olah kita juga berada di dalam perang besar walau hanya diikuti ratusan orang per grup dalam peperangan festival tersebut.