Berita Jepang | Japanesestation.com

Bayangkan diri kalian duduk di atas kuil bersejarah yang terletak di dalam formasi batu besar, memandangi desa yang dihiasi pohon-pohon cedar yang megah dan sungai yang mengalir deras yang dibentangkan oleh jembatan merah yang semarak. Mulailah perjalanan kalian untuk menemukan pemandangan yang begitu menakjubkan di Kota Wakasa di Prefektur Tottori. Sebuah kota pegunungan kuno yang kaya akan sejarah ini dapat memberikan wisatawan pengalaman yang  otentik dan menentramkan

Wisata ke Masa Lalu

Catatan paling awal mengenai wilayah ini berasal dari periode Heian (794 – 1185). Sebagian besar penduduknya (saat ini sekitar 3.300 orang) tinggal di desa-desa pegunungan kecil di sepanjang Sungai Hatto, yang merupakan sumber kehidupan daerah tersebut. Dulu, ketika industri utama kota kastil ini adalah kayu, masyarakat dapat minum langsung dari sungai.

Saat ini, warga diyakini masih memanfaatkan sungai tersebut untuk mencuci piring, yang merupakan bukti kualitas airnya yang masih asli dan tentunya mempengaruhi keunggulan kuliner setempat.

Berkeliling di Kota Sejarah

Kuil Buddha Fudoin Iwayado yang dibangun di sebuah gua (GaijinPot).
Kuil Buddha Fudoin Iwayado yang dibangun di sebuah gua (GaijinPot).

Kota Wakasa menawarkan nuansa seolah-olah kalian berada di dalam museum hidup. Selama kunjungan kalian di Wakasa, berjalan-jalanlah dengan santai di sepanjang Jalan Kariya Dori, yang terkenal dengan bangunan kayu yang menawan dan toko-toko kuno. Untuk pengalaman bersantap yang lezat namun terjangkau, kalian bisa mampir di Arata. Salah satu hidangan unggulannya adalah potongan daging babi panggang yang lezat, yang dapat dinikmati para tamu sambil duduk di lantai tikar tatami tradisional.

Setelah beristirahat dan menikmati hidangan yang memuaskan, masih banyak lagi yang bisa dijelajahi dan ditemukan. Sekitar 20 menit berkendara dari stasiun kereta Wakasa terdapat Kuil Fudoin Iwayado, seperti yang disebutkan sebelumnya. Kuil kayu bersejarah yang telah berusia 1.200 tahun dan dibangun di dalam sebuah gua kecil. Pendakian menuju kuil memerlukan penggunaan tali namun hanya membutuhkan waktu sesaat.

Di ujung jalan yang menawan, dihiasi dengan lumut, terdapat Kuil Shinto Wakasa Ejima Benzaiten. Dipercaya bahwa berdoa di sini dapat meningkatkan keberuntungan dalam hal keuangan dan percintaan.Pemandangan kuil yang terletak di dalam gua alami sungguh menakjubkan dan indah, membangkitkan rasa spiritualitas.

Beberapa gunung terkemuka di sekitar kota ini enawarkan jalur pendakian pedesaan dan olahraga musim dingin bagi pengunjung di wilayah tersebut, seperti Gunung Hyōno (1.509 meter) dan Gunung Mimuro (1.358 meter).

Menaiki Wakasa Line

Lokomotif uap asli di Stasiun Wakasa (Gaijin Pot).
Lokomotif uap asli di Stasiun Wakasa (Gaijin Pot).

Wakasa Line merupakan kereta api tua yang menjadi favorit para pecinta kereta api. Dibuka pada tahun 1930, Jalur Wakasa terus beroperasi selama 90 tahun terakhir. Selain menjadi daya tarik tersendiri, kereta ini menawarkan perjalanan kembali ke masa lalu saat melaju menuju pemberhentiannya di Stasiun Wakasa. Bangunan stasiun yang terbuat dari kayu tersebut menyediakan ruang tunggu klasik dengan bangku-bangku. Selama kunjungan kalian, kalian juga dapat mengamati pemutar piringan hitam  yang dioperasikan secara manual dan lokomotif uap asli.