Shiseido, salah satu perusahaan kosmetik tertua dan keempat terbesar di dunia yang berbasis di Jepang, baru-baru ini mengeluarkan sebuah pengumuman bahwa mulai bulan April, mereka akan menghentikan semua pengujian terhadap hewan dalam penciptaan dan pengembangan produk-produknya.
Shiseido, yang awalnya didirikan sebagai perusahaan farmasi bergaya Barat pada tahun 1872 oleh Arinobu Fukuhara, merayakan ulang tahunnya yang ke-140 tahun lalu. Nama “Shiseido” berasal dari Four Books and Five Classics of Chinese Confucianism, dengan arti “memuji kebaikan bumi yang memelihara kehidupan baru dan menumbuhkan nilai-nilai yang signifikan”.
Sementara Shiseido telah menghapuskan pengujian terhadap hewan di dalam pabrik dan laboratorium mereka sejak bulan Maret 2011, inisiatif baru dari perusahaan ini semakin memperkuat komitmen mereka dengan melibatkan seluruh pihak ketiga dan fasilitas pengujian pribadi yang di-subkontrak-kan juga.
Pada bulan Maret 2010, perusahaan ini menyatakan keinginannya untuk mengurangi pengujian pada hewan jika hal itu dapat menjamin keamanan produk. Perusahaan kemudian mulai berkonsultasi dengan para ahli, ilmuwan, peneliti dan telah mengadakan berbagai diskusi yang produktif dengan berbagai lembaga dan organisasi kesejahteraan hewan. Pada tahun 2011, usaha mereka mulai membuahkan hasil saat mereka mengumumkan bahwa mereka sekarang sedang menuju ke arah lepas dari kekejaman terhadap hewan.
Untuk mencapai tujuan mereka benar-benar bebas dari kekejaman, Shiseido memperkenalkan sebuah proses evaluasi keselamatan baru yang revolusioner untuk pengujian produk. Alih-alih terhadap hewan, metodologi baru tersebut menggunakan kulit buatan dan database keselamatan bahan baku ketika menguji berbagai faktor seperti alergi, iritasi dan daya serap. Perusahaan tersebut mengklaim bahwa kini mereka dapat melakukan penaksiran keselamatan manusia dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi tanpa perlu melakukan tes pada hewan.
Satu pengecualian terhadap inisiatif mereka terhadap pengujian terhadap hewan adalah negara Cina. Karena Shiseido memiliki beberapa laboratorium di Cina (mereka memiliki laboratorium di beberapa negara di luar Jepang seperti Amerika Serikat, Thailand dan Perancis), hukum Cina mensyaratkan bahwa semua produk kosmetik yang dimaksudkan untuk dijual di dalam negeri harus terlebih dahulu diuji pada hewan. Dengan Shiseido membuka jalan dengan berbagai metode pengujian alternative dan inovatif, mungkin perusahaan lain akan mencatat hal ini dan mencoba melobi untuk suatu perubahan dalam peraturan mengenai pengujian pada hewan ini di Cina.