Berita Jepang | Japanesestation.com

Kebanyakan dari kamu pasti udah pernah dengar tentang “Seven Deadly Sins”. Udah ada filmnya juga kan dulu? Buat yang belum tahu, “Seven Deadly Sins” ini adalah 7 klasifikasi dosa yang mematikan menurut versi umat Kristen dan Katolik jaman dulu, tepatnya di awal Abad 14. Tujuh dosa besar, menurut budaya waktu itu di Eropa, adalah kemarahan, keserakahan, kemalasan, kesombongan, nafsu, cemburu atau iri, dan kerakusan. Iya, rakus makan jaman dulu juga dianggap dosa lho.

Seven Deadly Sins Sebastian Matsuda (1)Bukan cuma film, saking terkenalnya si “Seven Deadly Sins” ini, banyak dijadikan para seniman sebagai inspirasi. Salah satunya adalah Sebastian Masuda, yang baru-baru ini membuat sebuah seni instalasi yang berjudul “Colorful Rebellion — Seventh Nightmare”. Masuda dikenal sebagai seorang seniman yang sangat menyukai gaya Harajuku, dan gaya Harajuku ini juga terlihat di dalam pameran terakhirnya ini. Masuda, yang sebenarnya lebih banyak bergerak di bidang fashion ini, dibantu oleh Mike Kelley dan Lisa Frank, di dalam karyanya yang lucu, penuh dengan warna neon yang digelar dalam Pekan Asia, atau Asia Week di New York. Tapi Masuda membuat “daftar dosa” baru, yang berbeda dengan “Seven Deadly Sins”. Desire Di sini, Masuda mengungkapkan bahwa orang dewasa banyak yang masih bersikap seperti anak kecil. Ketika keinginannya nggak terpenuhi, mereka nggak akan peduli lagi dengan masalah moral dan nggak akan ragu untuk melukai orang lain. Biasanya, hal ini lebih ke masalah materi sih. Future Dalam bagian ini, warna-warnanya sengaja dibuat lebih terang. Harapan manusia akan masa depannya biasanya memang lebih terang dari kekiniannya, bukan? Tapi ketika harapan itu tercapai, warnanya akan kembali memudar… Illusion/Fantasy Di sini, Matsuda menggambarkan ambiguitas antara kenyataan dan khayalan manusia. Saat khayalan berubah menjadi kenyataan, “desire” akan berubah. Destiny Saat kita berhasil mencapai sesuatu, masa lalu akan terlihat lebih jelas. Trauma

Seven Deadly Sins Sebastian Matsuda (2)Trauma adalah bagian yang dibawa oleh seseorang sampai mati, semacam luka emosional. Sedikit informasi, di Jepang, tidak banyak orang yang berobat ke psikolog untuk mengatasi traumanya. Karenanya, banyak orang yang bunuh diri karena tidak mendapat bantuan. Harajuku adalah tempat gadis-gadis muda mengungkapkan sisi gelap mereka melalui pakaian, sebenarnya. Padahal trauma kalau bisa diatasi malah bisa menambah rasa percaya diri seseorang lho. Reality Di bagian ini, ketika para pengunjung berjalan ke arah galeri, mereka akan melihat 6 panel yang menggambarkan realitas. Self-identification

Seven Deadly Sins Sebastian Matsuda (3)Dilambangkan dengan ranjang, dan para pengunjung dipersilakan untuk tidur di tas ranjang itu. Ranjang ini mewakili semua kejadian yang pernah dialami oleh Masuda selama 20 tahun terakhir. Barang-barang yang dipakai dalam seni instalasi ini sengaja didatangkan dari Jepang, Korea, Cina, Amerika, dan Eropa. Keren sih memang ya, tapi menurut kamu, warna-warnanya lumayan bikin pusing nggak sih? Mungkin memang dosa itu tidak cuma mematikan ya, tapi juga bisa membuat kita sakit kepala. Dosa kecil atau kebohongan kecil saja sudah mampu membuat kita kelabakan, bukan? Sumber gambar: Sebastian Masuda