Berita Jepang | Japanesestation.com

Sisa-sisa sejarah Kastil Yonago, yang terletak di Kota Yonago, Prefektur Tottori, berdiri sebagai bukti masa lalu yang indah. Setelah melalui perjalanan singkat di sepanjang jalur berhutan, pengunjung akan disambut dengan fondasi batu yang berasal dari tahun 1600-an, pemandangan Kota Yonago, Gunung Daisen, dan Danau Nakaumi.

Selama musim semi, reruntuhan ini berubah menjadi salah satu lokasi melihat bunga sakura paling khas di Kota Yonago. Di tengah latar belakang dinding batu kuno dan langit terbuka, bunga-bunga berwarna merah muda yang lembut bermekaran, menawarkan pemandangan yang menawan.

Sejarah Kastil Yonago

Pemandangan Kota Yonago dan Gunung Daisen dari reruntuhan Kastil Yonago
Pemandangan Kota Yonago dan Gunung Daisen dari reruntuhan Kastil Yonago (Yonago City Tourism Association).

Dahulu, wilayah barat Prefektur Tottori disebut sebagai Provinsi Hoki. Sepanjang Periode Edo Jepang (1603-1867), Kastil Yonago dan wilayah di sekitarnya berfungsi sebagai kediaman penguasa feodal Hoki, serta samurai dan pejabat pemerintah.

Ketika Jepang memulai perjalanan modernisasi pada akhir tahun 1800-an, berbagai upaya dilakukan untuk beradaptasi dengan cara hidup baru. Salah satu akibat dari modernisasi tersebut adalah dibongkarnya benteng-benteng yang dianggap sebagai peninggalan masa lalu dan dianggap tidak berguna bagi kemajuan negara. Kastil Yonago termasuk di antara yang dihancurkan selama periode ini, dan cerita lokal menyebutkan bahwa kayu-kayu penyusun bangunan ini digunakan kembali sebagai kayu bakar untuk pemandian di dekatnya.

Keindahan Panorama Sakura yang Spektakuler

Pemandangan indah reruntuhan Kastil Yonago di musim semi (Laura Payne).
Pemandangan indah reruntuhan Kastil Yonago di musim semi (Laura Payne)

Sepanjang tahun, pengunjung melakukan pendakian untuk mencapai reruntuhan kastil, terutaman selama musim bunga sakura. Pohon sakura menghiasi sekeliling reruntuhan, menciptakan suasana yang indah. Di area utama, bangku-bangku dan halaman rumput yang luas menawarkan tempat yang ideal untuk bersantai sambil mengagumi bunga-bunga.

Setelah musim semi, waktu favorit lainnya untuk mendaki reruntuhan kastil ini adalah saat matahari terbit pada tanggal 20 Februari dan 22 Oktober. Jika cuaca memungkinkan, pengunjung bisa menyaksikan matahari terbit di balik Gunung Daisen. Pemandangan menakjubkan ini, yang dikenal secara lokal sebagai Diamond Daisen, menarik banyak pengunjung untuk melihat keindahannya setidaknya sekali.

Jika kalian tidak berkesempatan untuk mengunjungi reruntuhan ini selama musim semi, kalian tidak perlu khawatir karena di tiap musimnya kastil ini menyuguhkan pemandangan yang indah. Di musim panas, kalian dapat menikmati reruntuhan kastil yang menyala. Di musim gugur, reruntuhan Kastil Yonago akan dipenuhi oleh dedaunan musim gugur di langit yang cerah, dan di musim dingin, kalian dapat menikmati pemandangan spektakuler reruntuhan Kastil Yonago yang tertutup salju.

Terlepas dari musim apa pun, pendakian ke gunung yang menampung reruntuhan ini menawarkan pengunjung pemandangan panorama kota dari atas. Pada malam hari yang cerah, tempat ini juga menyajikan sekilas pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan di Danau Nakaumi, danau terbesar kelima di Jepang.