Menurut sebuah jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh Teikoku Databank, penjualan dalam bisnis produksi animasi Jepang melonjak 22,9% mencapai angka 339 miliar yen pada tahun 2023 dan diprediksi akan tetap mendekati level tersebut tahun ini.
Pendapatan gabungan dari 317 perusahaan animasi yang membuat konten untuk film, televisi, dan platform streaming melampaui rekor sebelumnya sebesar 287,3 miliar yen pada tahun 2019. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh popularitas film seperti Suzume karya Makoto Shinkai dan peningkatan permintaan untuk layanan streaming.
Penghasilan dari film box office Suzume pada Bulan November 2022 di Jepang saja mencapai 14 miliar yen. Di antara film-film terkenal lainnya, The Boy and the Heron karya Hayao Miyazaki menduduki puncak box office di Amerika Serikat pada akhir pekan pembukaannya di Bulan Desember 2023.
Pelanggan beralih dari menonton televisi tradisional ke layanan streaming berbasis langganan, dan salah satu acara yang sangat populer dalam pergeseran ini adalah anime TV Apothecary Diaries, yang juga tersedia di platform streaming.
Menurut Teikoku Databank, industri anime di Jepang diprediksi akan menghasilkan pendapatan lebih dari 340 miliar yen pada tahun 2024.
Meskipun pasar anime terus berkembang, masih ada beberapa studio anime yang terlihat kesulitan dalam meningkatkan penjualan.
Ekspansi studio animasi tingkat pertama mendorong rekor pendapatan 1,12 miliar yen per perusahaan produksi pada tahun 2023, menurut Teikoku Databank.
Namun, 43,1 persen studio subkontrak melaporkan kerugian, persentase tertinggi kedua setelah 43,8 persen subkontraktor yang mengalami kerugian pada tahun 2020 sebagai akibat dari penghentian produksi terkait pandemi.