Dalam kembalinya yang gemilang di panggung Oscar, Studio Ghibli sekali lagi memukau penonton dan kritikus dengan animasinya yang memukau. Karya masterpiece terbaru studio terkenal tersebut, "The Boy and the Heron," yang disutradarai oleh legenda Hayao Miyazaki, berhasil meraih penghargaan tertinggi Academy Award untuk Film Animasi Terbaik.
Kemenangan ini menandai kemenangan kedua Miyazaki di Oscar, setelah sebelumnya ia berhasil dengan "Spirited Away" pada tahun 2001, yang memperkuat statusnya sebagai salah satu animator paling dihormati di zamannya.
Acara tersebut, yang dipandu oleh Chris Hemsworth yang karismatik, melihat "The Boy and the Heron" mendapatkan pujian atas narasinya yang menyentuh dan visualnya yang memukau. Film ini bercerita tentang Mahito Maki, seorang anak laki-laki yang berjuang dengan kehilangan ibunya selama Perang Pasifik. Terpaksa beradaptasi dengan lingkungan baru setelah pindah dari Tokyo, Mahito bertemu dengan Bangau Abu-Abu yang mistis, memulai perjalanan ke dunia magis dan keajaiban.
Rilisnya "The Boy and the Heron" memicu kegembiraan yang berkobar-kobar di kalangan penggemar Studio Ghibli, terutama karena film ini dianggap sebagai karya terakhir Miyazaki sebelum pensiun. Namun, meskipun ada desas-desus tentang kepergiannya dari dunia pembuatan film, Miyazaki mengejutkan penonton dengan menyatakan niatnya untuk terus menciptakan masterpiece sinematik.
Terinspirasi oleh novel "How Do You Live?" karya Genzaburo Yoshino, "The Boy and the Heron" menggugah emosi penonton pada tingkat yang mendalam, merajut cerita tentang kedukaan, petualangan yang magis, dan perjuangan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Terutama, strategi pemasaran film ini menambah daya tariknya, dengan materi promosi minimal yang menimbulkan keingintahuan dan antisipasi di kalangan penonton. Keputusan Miyazaki untuk menolak pensiun menggarisbawahi semangatnya yang teguh untuk bercerita dan komitmennya untuk memukau penonton di seluruh dunia.
Meskipun Miyazaki tidak dapat hadir secara langsung dalam acara tersebut, semangatnya masih terasa ketika "The Boy and the Heron" meraih Oscar bergengsi, sebagai bukti warisan abadinya di dunia animasi.