Berita Jepang | Japanesestation.com

Perubahan harga akan berlaku di Jepang mulai hari Kamis (1/9). Ada berbagai hal yang terdampak dari perubahan harga ini, mulai dari minumal beralkohol hingga upah minimum akibat adanya revisi sistem pajak dan kesejahteraan sosial.

Dilansir dari Mainichi, dengan adanya revisi tarif pajak ini, harga retail wine, rokok, dan minuman mirip bir lain berharga murah yang terbuat dari alternatif malt atau campuran minuman beralkohol, akan ikut naik.

Kini, pajak bagi “bir golongan ketiga” di Jepang akan naik 9,8 yen per 350 mililiter dan bagi wine akan naik 7,5 yen per satu botol ukuran reguler. Namun, bir normal dengan ukuran yang sama akan dikenakan pajak 7 yen lebih murah, sementara sake Jepang yang biasanya dijual dalam botol berukuran 1,8 liter akan dikenakan pajak 18 yen lebih murah.

Harga retail 224 produk rokok Japan Tobacco akan naik sekitar 10 hingga 100 yen per paket. Philip Morris dan British American Tobacco juga akan mengalami kenaikan harga antara 20 hingga 50 yen dan 10 hingga 60 yen.

Di sektor sosial dan kesehatan, orang yang berusia 65 tahun dan lebih akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi influenza sementara vaksinasi virus akan digratiskan bagi bayi yang lahir pada dan setelah bulan Agustus.

Empat puluh dari total 47 perefektur di Jepang (tidak termasuk Hokkaido, Tokyo, Shizuoka, Kyoto, Osaka, Hiroshima dan Yamaguchi), akan menaikkan upah minimum sebanyak 1 hingga 3 yen secara bertahap. Bantuan keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah, seperti bantuan tagihan listrik juga akan dikurangi.

Di sisi lain, tunjangan pengangguran yang diberikan kepada orang-orang yang meninggalkan pekerjaan mereka karena alasan pribadi akan dicairkan setelah dua bulan, bukan tiga bulan. Menurut pemerintah, hal ini dapat membantu terciptanya bursa kerja yang memudahkan orang untuk beralih karir.

Biaya menonton televisi untuk NHK atau Japan Broadcasting Corp., akan dikurangi 35 yen per bulan menjadi 1.225 yen. Sementara itu, paket siaran satelit akan turun 60 yen menjadi 2.170 yen.

Tak hanya itu, mulai awal Oktober, Tokyo akan dimasukkan dalam daftar campaign “Go To Travel,” sebuah program subsidi bagi pariwisata lokal yang bertujuan untuk membangkitkan konsumsi masyarakat setelah adanya penurunan yang diakibatkan infeksi virus corona.