Peristiwa Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat yang ditangkap karena membawa senjata ke Jepang kembali terjadi, kali ini dalam stiuasi yang jauh lebih mengkhawatirkan. Pihak berwenang Jepang telah menahan tersangka atas dugaan teror terhadap World Expo 2025 yang akan datang.

Pada tanggal 10 April, Kepolisian Prefektur Osaka mengumumkan penangkapan Alexander Kay Okamura, seorang warga negara Amerika Serikat berusia 35 tahun, karena dicurigai melanggar Undang-Undang Pengawasan Pedang dan Senjata Api dengan menyelundupkan senjata api ke Bandara Internasional Kansai.

Selain pistol, Okumura juga memiliki puluhan peluru tajam dan pisau yang disembunyikan di dalam sepasang sepatu di tasnya. Menurut Kepolisian Prefektur Osaka, tersangka telah mengakui dakwaan tersebut dan menyatakan bahwa keputusannya untuk melakukan perjalanan ke Jepang dimotivasi oleh World Expo yang akan datang. Pihak berwenang sedang menyelidiki motif spesifik dan tujuan keseluruhannya untuk mengunjungi Jepang saat ini.

Sebuah laporan berita dari ANN mengindikasikan bahwa, karena penyembunyian senjata yang disengaja dan keinginan tersangka untuk mengunjungi Osaka-Kansai Expo, polisi percaya bahwa tujuannya adalah untuk melakukan tindakan terorisme.

Penangkapan resmi dilakukan atas kecurigaan bahwa tersangka menyelundupkan pistol ke Jepang dari Amerika Serikat pada tanggal 8 April. Rincian lebih lanjut yang dirilis oleh Kepolisian Prefektur Osaka menunjukkan bahwa Okamura tiba di Bandara Internasional Kansai dengan penerbangan yang berasal dari A.S. Petugas Bea Cukai menjadi curiga ketika tersangka mencoba memasuki negara tersebut, yang mengarah pada penemuan senjata saat penggeledahan barang bawaan.

Pihak berwenang meyakini bahwa tersangka berhasil melewati pemeriksaan keamanan di titik keberangkatannya di AS. Keamanan menjadi perhatian utama di Jepang karena Osaka-Kansai Expo, yang akan diselenggarakan di pulau buatan Yumeshima di Kota Osaka, dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 13 April.

Dengan World Expo 2025 yang diperkirakan akan menarik sejumlah besar pengunjung, memastikan keamanan semua peserta adalah prioritas bagi pihak berwenang yang terlibat.

Sumber: ANN, Mainichi Shimbun