Kyodo News (9/4) melaporkan bahwa Polisi Prefektur Kanagawa telah menangkap seorang staff sekolah yang memiliki jabatan di sebuah sekolah malam karena telah membayar seorang remaja laki-laki untuk melakukan seks awal tahun ini.
Pada 4 Maret lalu, Masatomo Sakuta, manajer akademi yang berusia 48 tahun di Aoba Gakuin, yang terletak di Prefektur Chiba, diduga telah membayar 5.000 yen kepada seorang siswa sekolah menengah ketiga yang berjenis kelamin laki-laki, untuk terlibat dalam tindakan yang dianggap cabul di dalam kendaraan yang diparkir di pusat perbelanjaan di Adachi, Tokyo.
Sakuta, yang dituduh melanggar undang-undang prostitusi anak, mengakui tuduhan itu. Menurut polisi, tersangka bertemu anak lelaki berusia 14 tahun itu, setelah dia menanggapi sebuah post yang dibuat anak tersebut di Twitter. Pertemuan pada bulan Maret adalah pertemuan pertama mereka. Masalah itu terungkap oleh polisi divisi kejahatan di dunia maya pada bulan Maret.
Sebelumnya juga telah terjadi kasus pelecehan terhadap siswa SMA laki-laki yang dilakukan guru pria di sebuah kereta. Takeshi Isokawa, seorang guru di sebuah sekolah menengah pertama di daerah Sumida, diduga telah membelai tubuh bagian bawah anak laki-laki yang berumur 17 tahun tersebut ketika berada di dalam kereta Jalur Keisei Oshiage saat melintas diantara stasiun Yotsugi dan Keisei Hikifune. Selama penyelidikan, polisi menemukan beberapa gambar anak laki-laki telanjang yang tampaknya masih di bawah umur di dalam smartphone tersangka.
(featured image : Tokyo Reporter)