Seorang pria berusia 66 tahun dari Kota Toyonaka, Prefektur Osaka, telah ditangkap karena diduga menjual DVD bajakan dari film klasik Godzilla tahun 1954 yang telah diwarnai secara ilegal dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Menurut Kepolisian Prefektur Osaka, tersangka, Ippei Miyamoto, menggunakan perangkat lunak AI untuk mengubah film hitam-putih menjadi berwarna dan kemudian memproduksi dan menjual DVD versi modifikasi tersebut tanpa mendapatkan izin dari pemegang hak cipta, Toho Co. Miyamoto dilaporkan menjual DVD tersebut melalui platform pasar loak online, dengan mengklaim bahwa DVD tersebut adalah “mahakarya legal yang diwarnai oleh AI.”
Pihak berwenang menyatakan bahwa antara November 2024 dan Mei 2025, Miyamoto menjual sekitar 1.500 kopi film bajakan tersebut, menghasilkan sekitar 1,7 juta yen. Ia ditangkap pada hari Senin karena dicurigai melanggar Undang-Undang Hak Cipta Jepang.
Menanggapi kasus ini, Asosiasi Produsen Film Jepang menyatakan keprihatinannya atas maraknya perubahan yang dihasilkan oleh AI pada film dan bersumpah untuk mengambil tindakan yang lebih ketat terhadap pelanggaran hak cipta.
Toho, yang memiliki hak atas Godzilla, telah mengajukan keluhan pada bulan Februari setelah mengetahui adanya distribusi ilegal tersebut. Selama penggeledahan di rumah Miyamoto, para penyelidik menemukan sekitar 70 DVD yang diyakini terkait dengan kasus ini.
“Saya tahu itu ilegal, tetapi saya tetap menjualnya,” Miyamoto mengaku kepada polisi.
Kasus ini menyoroti tantangan hukum dan etika yang semakin besar seputar penggunaan AI dalam mengubah dan mendistribusikan karya berhak cipta tanpa izin.