Berita Jepang | Japanesestation.com

Kepolisian Metropolitan Tokyo telah berhasil menangkap seorang kepala sekolah yang mengajarkan Nampa atau seni merayu wanita atas dugaan pemerkosaan di sebuah hotel di Shinjuku Ward, pada tahun lalu. Laporan Jiji Pres, menyebut jika pada tanggal 13 November, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, Taisuke Watanabe, Kepala Akademi Real Nampa berusia 42 tahun, dan Masaki Otaki, 29 tahun, diduga telah melakukan tindakan pelecehan seksual.

Tindakan tersebut dilakukan terhadap seorang wanita berusia 20-an, setelah memaksanya untuk mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar di Hotel BaliAn Resort Shinjuku Island, yang terletak di distrik lampu merah Kabukicho, Jepang. Karena korban wanita dibuat tidak berdaya oleh alkohol, polisi menuduh para tersangka telah melakukan hubungan badan. Namun menurut pihak kepolisian, Watanabae, yang juga merupakan presiden perusahaan  IT, menyangkal tuduhan tersebut.

Sebelum kejadian tersebut, para tersangka dilaporkan memanggil wanita di jalan dan mengantarnya ke bar untuk bermain dart. Di bar, korban dipaksa untuk mengkonsumsi minuman keras jenis tequila, dan setelah pindah ke hotel, tersangka kemudian memaksanya untuk menenggak empat atau lima koktail ketika mereka memainkan permainan minum, tambah polisi.

Masaki Otaki sendiri merupakan seorang siswa di Akademi Nampa yang dijalankan oleh Taisuke Watanabe, polisi pertama kali menangkapnya dalam dugaan pemerkosaan terhadap seorang wanita pada bulan April tahun lalu. Dua mantan siswa Akademi Nampa lainnya juga telah ditangkap dalam kasus yang sama pada bulan April dan satunya lagi pada bulan Juli lalu.

Dalam wawancara yang dilakukan dengan Watanabe sebelum penangkapannya, TV Asahi mengutip jika dia mengatakan, "alkohol adalah alat yang bermanfaat." Namun, Taisuke Watanabe juga membantah telah membuat pernyataan seperti itu saat pihak kepolisian melakukan penyelidikan.

Dalam rekaman yang diambil pada hari Senin kemarin, Watanabe tertangkap kamera sedang mengangkat jari tengah tangan kanannya ke arah kamera TV Asahi saat dia mencoba menutupi wajahnya dengan tas. Selama melakukan pemeriksaan, polisi menemukan rekaman video yang menunjukkan banyaknya korban wanita, dan kini mereka juga tengah melanjutkan proses penyelidikan.