Berita Jepang | Japanesestation.com

Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mendesak warganya untuk berhenti merokok di tempat tidur dan memasang alarm kebakaran di rumah, hal ini dilakukan setelah serentetan kejadian kebakaran terjadi dan menimbulkan kematian di ibu kota.

Per 27 Januari, angka kematian menunjukan lima belas orang tewas akibat kebakaran rumah di Tokyo, 2,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ilustrasi benda mudah terbakar akibat bersentuhan dengan pemanas listrik, Tokyo Fire Department
Ilustrasi benda mudah terbakar akibat bersentuhan dengan pemanas listrik, Tokyo Fire Department

Menurut badan tersebut, dari lima belas kejadian tujuh di antaranya masih di selidiki, lima kebakaran disebabkan oleh pemanas dan dua lainnya diakibatkan kesalahan penanganan rokok. Secara khusus, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus di mana pemanas listrik bersentuhan dengan tempat tidur atau benda lain yang memicu kebakaran telah meningkat. Delapan puluh persen dari orang yang meninggal adalah orang tua.

Berdasarkan situasi ini, Departemen Pemadan Kebakaran Tokyo menekankan perlunya alarm kebakaran di perumahan. Inspeksi berkala juga penting karena setelah 10 tahun pemasangan mungkin alat tersebut sudah mengalami kerusakan komponen sehingga  tidak bisa mendeteksi kebakaran. Seorang pejabat di Departemen Pemadam Kebakaran mengatakan, “Pemasangan yang benar (alarm kebakaran) memungkinkan peringatan lebih awal yang cepat dan dapat mencegah penyebaran kerusakan akibat kebakaran".