Berita Jepang | Japanesestation.com

Apa yang terjadi jika seseorang Warga Negara Asing yang sangat tertarik pada budaya Jepang akhirnya bekerja sebagai penarik becak? Ternyata, ini adalah kisah unik dan menginspirasi tentang Joris De Bievre — seorang warga Prancis yang kecintaannya pada Jepang membawanya menjadi WNA penarik becak pertama di kota bersejarah Kanazawa.

Perjalanan De Bievre di Jepang dimulai dengan ketertarikan pada negara tersebut. Pria ini lahir di Prancis dan pindah ke Tokyo pada usia 20-an untuk bekerja di industri IT. Selama tinggal di ibu kota, ia sering bepergian, menjelajahi berbagai wilayah dan memperdalam minatnya terhadap budaya Jepang. Di antara semua tempat yang dikunjunginya, Kanazawa paling menonjol, dengan distrik rumah teh Higashi Chaya yang terawat dengan indah dan Taman Kenrokuen yang terkenal, salah satu dari tiga taman tradisional terbaik di Jepang.

Higashi Chaya
Higashi Chaya (Visit Kanazawa)

Begitu terpikatnya dia dengan pesona kota ini sehingga pada tahun 2022, setelah delapan tahun di Tokyo, De Bievre memutuskan untuk pindah ke Kanazawa. Dia melanjutkan pekerjaannya sebagai insinyur sistem dari jarak jauh, tetapi hubungannya dengan kota itu akan segera tumbuh lebih kuat.

Pada musim gugur tahun 2023, De Bievre diperkenalkan oleh seorang kenalannya kepada pemilik Kanazawa Ichirikisha, sebuah perusahaan tur becak yang beroperasi di distrik-distrik bersejarah yang indah di kota tersebut. Terkesan dengan pengalaman De Bievre sebelumnya sebagai pemandu wisata bagi wisatawan Jepang di Prancis, pemiliknya bertanya, “Mengapa Anda tidak mencoba bekerja sama dengan kami?” Dan dengan itu, De Bievre mulai berlatih untuk pekerjaan yang jarang. bahkan tidak pernah dilakukan oleh orang asing di Jepang.

Menjadi penarik becak modern bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang bercerita. Para pelanggan berharap dapat belajar tentang sejarah dan budaya daerah tersebut selama perjalanan mereka. Meskipun De Bievre sudah aktif secara fisik dan senang berinteraksi dengan orang-orang, ia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk magang, mempelajari rute dan fakta-fakta sejarah dengan tim Ichirikisha di lingkungan Higashiyama dan Kannonmachi.

Setelah berlatih dengan mantap, De Bievre secara resmi memulai debutnya pada tanggal 21 Juli 2025, menarik pelanggan pertamanya. Kehadirannya dengan cepat menarik perhatian, bukan hanya karena latar belakangnya yang unik, tetapi juga karena caranya dalam menjelaskan pesona Kanazawa melalui lensa yang segar. Salah satu pelanggan pertamanya, seorang wanita Jepang, mengatakan, “Mendengar penjelasan tentang bagian Kanazawa dari sudut pandang orang asing, telah menghidupkan kembali minat dan apresiasi saya terhadap kampung halaman saya.”

Selain fasih berbahasa Jepang dan mampu memandu tur lokal dengan mudah, kemampuan De Bievre dalam berbahasa Prancis dan Inggris juga membuatnya menjadi aset bagi para pengunjung internasional. Dengan semakin berkembangnya pariwisata asing, Kanazawa Ichirikisha melihat kemampuan multibahasanya sebagai tambahan yang berharga bagi tim mereka.

Sumber: Hokuriku Shimbun (1),(2)