Berita Jepang | Japanesestation.com

Shueisha dan Shogakukan mengumumkan bahwa mereka memposting kembali beberapa majalah manga gratis secara digital untuk waktu yang terbatas, mengingat banyak sekolah, tempat, dan acara di Jepang ditutup sementara waktu karena kekhawatiran terhadap penyakit coronavirus COVID-19.

Majalah Manga Gratis Terbit Kembali Pasca Sekolah Libur Karena COVID-19 Coronavirus
Majalah Manga Jump (www.animenewsnetwork.com)

13 edisi pertama majalah Weekly Shonen Jump Shueisha tahun ini tersedia secara digital, gratis hingga 31 Maret 2020 melalui situs web Zebrack. Ini adalah pertama kalinya majalah ini memposting 10 atau lebih majalah manga gratis di Jepang. Para editor mengatakan bahwa mereka berharap anak-anak yang tidak bisa keluar rumah dengan mudah dapat menikmati Jump online.

Majalah Manga Gratis Terbit Kembali Pasca Sekolah Libur Karena COVID-19 Coronavirus
Majalah Manga Weekly Shonen Jump (macg.roppongihills.com)

Shogakukan juga memposting 12 edisi pertama majalah manga Weekly Weekly Shonen-nya secara gratis melalui situs web Sunday Webry (Sunday Web Every). Situs ini memposting semua volume Shijo Saikyō no Deshi Kenichi, Kekkaishi, dan Hayate the Combat Butler gratis hingga hari Sabtu. Tiga jilid pertama dari lebih 100 seri manga akan bisa diakses online secara gratis dalam beberapa batch, mulai dengan Detective Conan, Teasing Master Takagi-san, Kimi wa 008, Komi Can't Communicate, dan 18 manga lainnya hingga 16 Maret.

Shogakukan memposting beberapa edisi majalah manga Betsucomi, Sho-Comi, Cheese!, Ciao Deluxe, Petit Comic, dan Monthly Flowers yang tersedia melalui e-Comic Store secara gratis hingga 15 Maret. Dengan banyaknya orang yang harus menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah, para editor mengatakan mereka ingin melakukan sebanyak yang mereka bisa untuk masyarakat.

Majalah Manga Gratis Terbit Kembali Pasca Sekolah Libur Karena COVID-19 Coronavirus
Majalah Manga Betsucomi (pinterest)

Selain itu, majalah Monthly Coro Coro Comics edisi Januari 2020 akan tersedia secara gratis, dan Shogakukan akan menerbitkan edisi Februari 2020 secara gratis juga pada tanggal 9 Maret, melalui e-Comic Store. Hal ini menunjukan kembalinya Coro Coro Ichiban! sebagai majalah yang tersedia secara gratis, dan berencana untuk melanjutkan rilis gratis untuk kedua majalah hingga pertengahan Maret. Para editor mengatakan bahwa mereka memberikan upaya terbaik untuk membuat Coro Coro Comics, sehingga orang-orang yang membacanya dapat selalu tersenyum setiap hari. Shueisha sebelumnya juga pernah merilis Weekly Shonen Jump online edisi ke-15 tahun 2011 secara gratis setelah tertunda akibat bencana gempa bumi dan tsunami Tohoku 2011.

Majalah Manga Gratis Terbit Kembali Pasca Sekolah Libur Karena COVID-19 Coronavirus
Anak di Jepang membaca manga (kids.kiddle.co)

Jumat lalu, perdana menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa pemerintah meminta sekolah-sekolah dasar, menengah, dan menengah atas untuk menutup proses belajar mengajar hingga akhir musim semi pada awal April untuk menahan penyebaran penyakit coronavirus COVID-19. Pemerintah juga mendorong anak-anak dan seluruh anggota keluarga lainnya untuk tinggal di rumah dan menghindari pertemuan besar selama beberapa minggu ke depan. Selama paruh pertama bulan Maret, tempat dan acara seperti Tokyo Disneyland, Universal Studios Jepang, Museum Ghibli, NAMJATOWN, AnimeJapan, dan Shizuoka Hobby Show telah ditutup, dibatalkan, atau ditunda.

Pada hari Minggu lalu, WHO melaporkan bahwa Jepang telah memiliki 239 kasus virus, dengan lima kematian. Angka-angka ini tidak termasuk jumlah kasus dari kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di Yokohama. Kapal pesiar itu memiliki 705 penumpang yang terinfeksi, dan enam pasien tewas.

Majalah Manga Gratis Terbit Kembali Pasca Sekolah Libur Karena COVID-19 Coronavirus
Tokyo Disneyland ditutup karena wabah Coronavirus COVID-19 (www.travelandleisure.com)

Kasus COVID-19 yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, Cina pada bulan Desember, dan kemudian mulai menyebar dalam berbagai tingkat dan intensitas di banyak bagian belahan dunia melalui inkubasi pada inang manusia. WHO mengumumkan keadaan darurat kesehatan dunia pada 30 Januari 2020. Pada hari Minggu 1 Februari 2020, WHO melaporkan bahwa ada 87.137 orang yang terinfeksi di seluruh dunia, dengan 79.968 di antaranya di Tiongkok dan 239 kasus resmi di Jepang. 2.873 orang telah meninggal karena penyakit ini di Tiongkok. Maka dari itu WHO menaikkan penilaian risiko global terhadap virus dari "tinggi" ke "sangat tinggi" pada hari Jumat lalu.